Kotabaru (ANTARA News) - Kebakaran yang melanda kawasan pemukiman padat penduduk di pusat kota Kotabaru, Kalimantan Selatan, Minggu malam sekira pukul 21.30 WITA, telah menghanguskan lebih dari 100 rumah, beberapa toko, serta bangunan pondok pesantren berikut Panti Asuhan Sultan Suriansyah. Di lokasi kejadian pada Senin pagi, tampak para korban yang kehilangan rumahnya berada di jalan kota dekat pemukiman mereka. Barang-barang yang berhasil mereka selamatkan juga tampak berada tidak jauh dari mereka. Tidak terdapat korban jiwa maupun luka-luka serius pada musibah kebakaran yang disebabkan dari lilin yang kemudian membakar sebuah rumah warga dan kemudian menjalan ke bangunan lainnya. Diduga rumah pertama terbakar yang dalam kondisi kosong itu dari lilin yang membakar lantai, bersamaan padamnya alitan listrik PLN sejak Minggu sore. Petugas dan aparat pemerintah yang berada di lokasi kejadian belum bisa menyebutkan jumlah bangunan yang terbakar mapun kerugian, namun dipastikan lebih darti 100 rumah dan bangunan lainnya dengan jumlah korban mencapai 200 kepala keluarga. Sebagian rumah yang terbakar berupa rumah sewaan yang dihuni beberapa keluarga, termasuk sebagian pendatang asal luar daerah. Kawasan terbakar tanpak rata dengan tanah seperti jalan Patmaraga, jalan Singabana, jalan Diponegoro, dan jalan Agus Salim seluruhnya di wilayah Kecamatan Pulau Laut Utara atau di pusat ibukota Kabupaten Kotabaru. Korban yang kehilangan tempat tinggal pada musibah kebakaran itu terpaksa mengungsi dan menumpang tidur di Masjid dan Mapolres Kotabaru yang ada di sekitar lokasi kebakaran, serta sebagain korban juga mengungsi ke rumah saudara dan kenalan yang bisa memberikan tempat penampungan. Seorang korban Lulu Hernawati, yang merupakan warga pendatang di Kotabaru mengatakan belum tahun apa yang harus dilakukan karena seluruh barang milik keluarga ikut hangus terbakar.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008