New York (ANTARA News) - Saham-saham di bursa Wall Street, AS, kembali terpuruk Senin, terpukul harga minyak yang meroket ke posisi tertinggi baru di atas 108 dolar AS per barrel dan perusahaan ekuitas swasta The Blackstone Group mengumumkan sebuah kerugain kuartalan terbesar. Reuters melaporkan, saham-saham finansial turun tajam di tengah pengungkapan kerugian Blackstone dan sebuah sumber mengatakan bank investasi Lehman Brothers akan melakukan pengurangan karyawan lagi. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average ditutup turun tajam 153,54 poin atau 1,29 persen pada 11.740,15 pada saat bel penutupan, merupakan posisi penutupan terendah sejak Oktober 2006. Indeks turun lebih dari 11 persen untuk setahun hingga hari ini. Indeks saham teknologi Nasdaq jatuh 43,15 poin atau 1,95 persen menjadi 2.169,34 dan indeks Standard & Poor`s 500 berakhir melemah 20 poin atau 1,55 persen pada 1.273,37. Ketiga pasar juga memperpanjang penurunannya sejak Jumat di tengah memuncaknya kekhawatiran tentang ekonomi AS yang tertekan oleh kemerosotan sektor perumahan, tekanan kredit dan meningkatnya angka pengangguran, sehingga bergerak ke menuju sebuah resesi. "Wall Street jelas kaget. Lebih banyak berita buruk di tengah meluasnya masalah-masalah di pasar kredit digabung dengan berkembangnya keyakinan pelambatan ekonomi telah mengirimkan pasar yang "bullish" kembali ke dalam "lubang-lubang rubah" mereka," kata Frederic Dickson, kepala analis pasar DA Davidson & Co. Saham jatuh karena harga minyak menembus 108 dolar AS untuk pertama kalinya di tengah terus berlangsungnya kekhawatiran terhadap pasokan minyak. Harga minyak di New York mundur kembali ditutup sedikit di bawah 108 dolar AS. Para ekonom mencemaskan meroketnya harga minyak akan menghambat belanja konsumen, melalui tingginya harga bensin akan membuat lebih mahal untuk transportasi barang-barang perusahaan. Para analis juga mengkhawatirkan tingginya harga minyak dan melemahnya dolar AS akan memicu tekanan inflasi yang dapat menghambat Federal Reserve melanjutkan penurunan suku bunga agresifnya di tengah melambatnya pertumbuhan. Berita penurunan kinerja perusahaan juga menambah Wall Street kian memburuk, menyusul pengumuman kerugian yang dialami perusahaan ekuitas swasta Blackstone. Manajemen Blackstone mengutip "penurunan di pasar kredit" berdampak terhadap perusahaan industri ekuitas itu menderita kerugian 170 juta dolar AS dalam tiga bulan setelah mencatat laba bersih 1,18 miliar dolar AS pada kuartal keempat 2006. Saham perusahaan itu berakhir naik 2,8 persen pada 15,00 dolar AS dari Jumat, namun telah menyusut lebih dari separuhnya dari 35 dolar AS pada akhir Juni, ketika perusahaan meluncurkan sebuah penawaran saham perdanan (initial public offering/IPO). Sementara Lehman Brothers menghentikan sekitar 1.400 karyawannya atau sekitar lima persen dari total pegawainya, kata sebuah sumber. Sahamnya ditutup turun 7,3 persen pada 42,98 dolar AS. Perusahaan finansial lainnya mencatat penurunan signifikan. Citigroup berakhir turun 5,8 persen pada 19,69 dolar dan Morgan Stanley turun 3,9 persen menjadi 38,30 dolar AS. Bear Stearns turun 11, persen menjadi 62,30 dolar AS. Sementara raksasa minyak Chevron Corp yang mengatakan berencana membangun sebuah proyek LNG miliaran dolar AS di Australia Barat, sahamnya turun 0,6 persen pada 84,73 dolar AS.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008