Jakarta (ANTARA News) - Harga minyak dan bayang-bayang inflasi yang tinggi menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa pagi, sehingga ditutup turun tajam 2,93 persen ke level 2.400. IHSG sesi pagi ditutup turun 74,133 poin berada di posisi 2.453,734, sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham likuid, menurun 17,498 poin (3,22 persen) ke level 526,315. Analis Riset PT Asia Kapitalindo Sekuritas, Harry Kurniawan, mengatakan naiknya harga minyak dunia yang menembus 108 dolar AS per barel telah menyebabkan kekhawatiran meningkatnya inflasi di AS. Para ekonom AS mencemaskan meroketnya harga minyak ini akan menghambat belanja konsumen, melalui tingginya harga bensin akan membuat lebih mahal untuk transportasi barang-barang perusahaan. Dengan ancaman naiknya inflasi ini, kata Harry, akan menghambat Federal Reserve (The Fed) melanjutkan penurunan suku bunga agresifnya di tengah melambatnya pertumbuhan. Kondisi tersebut telah terefleksi pada penurunan Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average di bursa Wall Street AS yang Senin malam ditutup turun tajam 153,54 poin atau 1,29 persen pada 11.740,15, merupakan posisi penutupan terendah sejak Oktober 2006. Penurunan bursa Wall Street ini ditanggapi bervariasi beberapa kawasan bursa di Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 meningkat 17,20 poin atau 0,14 persen pada 12.549,33 pada akhir perdagangan sesi pagi, sedangkan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng pada sesi pagi ditutup turun 301,70 poin (1,33 persen) ke level 22.403,34 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times ditutup turun 7,37 poin (0,26 persen) ke posisi 2.829,22. Sementara itu dari dalam negeri, lanjut Harry, tekanan inflasi di awal 2008 yang mencapai 7,4 persen YoY juga menjadi pertimbangan para pelaku pasar. Inflasi AS dan dalam negeri ini dikhawatirkan juga menghambat kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk kembali menurunkan suku bunga acuannya (BI-rate), sehingga masih menekan indeks BEI untuk berada di level 2.400. Kondisi di atas telah membuat perdagangan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 157 dibanding yang naik hanya 14, sedangkan 33 stagnan dan 251 efek belum aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang anjlok Rp350 menjadi Rp6.100, Telkom turun Rp250 ke harga Rp9.000, Aneka Tambang menurun Rp200 ke posisi Rp3.725, Astra Internasional terkoreksi Rp900 ke level Rp23.600, dan Tambang Batubara Bukit Asam turun Rp650 ke posisi Rp10.200. Volume perdagangan Selasa pagi ini mencapai 1,143 miliar saham dengan nilai Rp2,195 triliun dari 27.480 kali transaksi. (*)

Copyright © ANTARA 2008