Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) tetap memakai jalur penerimaan mahasiswa baru dengan sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru karena dinilai lebih efektif dan efisien dibandingkan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). "SPMB lebih efektif dan efisien," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Muhammad Anis, usai mengikuti seminar bertema Mencari Identitas Politik Luar Negeri Indonesia, di FISIP-UI, Depok, Selasa. Seminar tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari Lomba Ilmiah Mahasiswa Sosial Politik (Limas) UI tahun 2008. Sebelumnya sebanyak 41 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia dalam pertemuan di ITS Surabaya, Minggu, sepakat untuk meninggalkan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan menggantinya dengan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Sistem SPMB, kata dia, sangat efektif untuk menjaring mahasiswa dari berbagai daerah. Misalnya calon mahasiswa dari Papua tidak perlu ikut tes di UI tapi bisa dilakukan di daerahnya sendiri. "Coba bayangkan jika mereka harus tes di UI (Depok atau Jakarta) berapa biaya yang harus dikeluarkan. Ini kalau diterima, kalau tidak apa tidak merugikan calon mahasiswa itu sendiri," katanya. Mengenai pengelolaan keuangan yang menjadi permasalahan tersebut, Anis mengatakan masalah seharusnya bisa dibicarakan baik-baik. "Sebenarnya masalah tersebut bisa dibicarakan baik-baik, tidak perlu dengan menarik diri dari sistem SPMB," katanya. Namun kata dia, UI yang telah berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN) tidak pernah menghadapi masalah pengelolaan keuangan terkait sistem SPMB. Untuk penerimaan mahasiswa baru tahun 2008, UI tidak mengurangi jumlah mahasiswa yang diterima yaitu sebanyak 4.000 mahasiswa dengan 55 program studi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008