Solo (ANTARA News) - Pemerintah merencanakan membangun empat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) hingga 2025 untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional. "Jika satu PLTN mampu menghasilkan sekitar 1.200 MW, hingga 2025 masih dibutuhkan sekitar empat pembangkit lagi untuk memenuhi kebutuhan listrik," kata Menteri Negara Riset dan Teknologi, Kusmayanto Kadiman, saat melakukan kunjungan kerja ke Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rabu. Menurut dia, sejumlah wilayah sudah disurvei untuk dijadikan lokasi pembangunan PLTN, antara lain di wilayah Utara Pulau Jawa serta sebelah selatan Kalimantan. Dikatakannya, pembangunan PLTN harus tetap direalisasikan karena sudah merupakan keharusan yang telah ditetapkan dalam undang-undang. "Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2004-2025 telah mengatur tentang hal ini," katanya. Pembangunan PLTN Muria di Jepara, Jawa Tengah, direncanakan harus sudah selesai 2016. Oleh karena itu, tahun ini proses pembangunan harus dapat dimulai agar segala sesuatu yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. "Tahun 2008 ini, proses pemasangan tiang pancangnya harus sudah dimulai. Jika tidak, rencana pembangunannya bisa kacau," katanya. Ia menilai, munculnya pro dan kontra dalam rencana pembangunan PLTN ini merupakan sesuatu yang wajar. "Jika ada pihak yang menolak pembangunan PLTN ini, yang harus dilakukan ialah merevisi UU yang mengatur tentang hal ini," katanya. Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTN telah disiapkan mulai dari rencana, teknologi, pendanaan, hingga sumber daya manusianya. (*)

Copyright © ANTARA 2008