Dakar (ANTARA News) - Presiden Senegal Abdoulaye Wade mengusulkan agar negara-negara produsen minyak menyisihkan dua persen dari kenaikan harga minyak untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat negara dunia ketiga. Hal itu dikemukakan oleh Jurubicara Luar Negeri RI Dino Patti Djalal di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ke-11 Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Dakar, Senegal, Kamis. "Tadi (dalam pidato sambutan di upacara pembukaan) Presiden Senegal mengeluarkan ide menarik, yaitu bagaimana kalau nanti harga minyak naik maka dua persen harus digunakan khusus untuk membantu pengurangan kemiskinan di negara-negara Islam," katanya. Namun, lanjut dia, belum ada tanggapan yang nyata atas wacana itu. Dino mengatakan bahwa hal itu bermula dari keprihatinan bersama atas meningkatnya harga minyak dunia, yang telah menembus level 100 dolar AS per barel. Sekalipun sejumlah anggota OKI merupakan negara penghasil minyak besar seperti Arab Saudi tapi sebagian besar lagi adalah negara konsumen minyak. "Banyak sekali yang mengeluh termasuk tuan rumah Senegal. Harga minyak yang sudah sangat tinggi ini sudah sangat membebani luar biasa dan menimbulkan dampak politik, ekonomi, sosial di negara-negara bersangkutan, lalu bagaimana respon dari negara-negara OKI," katanya. Menurut Dino, selain pembahasan mengenai konflik tak berujung di Palestina sejumlah negara-negara OKI juga memberikan perhatian terhadap masalah kesejahteraan terutama banyaknya rakyat miskin di kalangan umat Islam. "Ini juga harus direspon oleh OKI dalam kesempatan ini. Sudah ada memang inisiatif baru, dana solidaritas yang akan dikelola oleh IDB sekitar 2,6 miliar USD. Ini masih akan terus dikembangkan, Indonesia mendukung sepenuhnya karena memang kita selalu bicara umat Islam harus saling membantu tapi konkritnya bagaimana," katanya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan menghadiri KTT ke-11 OKI di Senegal setelah melakukan kunjungan kerja ke Teheran, Iran pada 10-12 Maret. Setelah itu Presiden dijadwalkan untuk melanjutkan lawatannya ke Afrika Selatan dan Dubai. Sejumlah menteri yang mengikuti kegiatan Kepala Negara kali ini antara lain Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Agama Maftuh Basyuni, dan Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa. Turut mengikuti, Wakil Ketua DPD RI Irman Gusman dan anggota DPR RI Arief Mudatsir Mandan dan Mutamminul Ula.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008