Washington (ANTARA News) - Sebuah penyelidikan terinci Pentagon memastikan bahwa tidak ada hubungan langsung antara mantan Presiden Irak Saddam Hussein dan jaringan Al-Qaeda, yang mematahkan klaim yang digunakan pemerintah Presiden George W Bush untuk membenarkan penyerbuan ke Irak. Pemerintah AS hari Kamis berusaha menjegal penyiaran hasil penyelidikan itu, dengan membatasi distribusi laporan tersebut dan hanya menyediakannya atas permintaan individu dan melalui surat -- bukannya menyiarkannya di Internet atau memberikannya kepada wartawan. Dalam lima tahun setelah meletusnya perang di Irak, penyelidikan terhadap 600.000 dokumen resmi Irak dan interogasi yang dilakukan pada para mantan kolega Saddam selama ribuan jam tidak menemukan kaitan langsung antara Irak di bawah Saddam dan Al-Qaeda, menurut hasil penyelidikan itu, yang dikutip media AS. Laporan-laporan lain yang dibuat komisi 11 September dan inspektur jendral Pentagon pada 2007 menghasilkan kesimpulan yang sama, namun tidak ada orang yang memiliki akses untuk memperoleh informasi itu. "Peninjauan Proyek Perspektif Irak terhadap dokumen-dokumen Irak yang disita tidak menemukan bukti kuat yang menghubungkan rejim Saddam Hussein dengan terorisme regional dan global" dan "terorisme negara menjadi alat rutin kekuasaan negara" namun "sasaran utama operasi teror negara Irak adalah warga Irak", menurut ringkasan hasil penyelidikan itu, seperti disiarkan ABC News di situs beritanya. ABC melaporkan bahwa hasil penyelidikan itu semula akan disiarkan di situs militer dengan disertai keterangan latar-belakang mengenai penyusunnya. Namun, Pentagon membatalkan rencana itu dan mengambil langkah tidak biasa dengan hanya mengirim laporan melalui surat kepada mereka yang memintanya. Bush, Wakil Presiden Dick Cheney dan para pembantu senior menekankan bahwa ada hubungan antara Saddam dan Al-Qaeda dan mereka menggunakan alasan itu untuk melakukan perang di Irak. "Alasan yang saya tekankan bahwa ada hubungan antara Irak dan Saddam dan Al-Qaeda adalah karena ada hubungan antara Irak dan Al-Qaeda," katanya kepada wartawan pada Juni 2004, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008