Tangerang (ANTARA News) - Pihak TNI Angkatan Laut mengklarifikasi bahwa jasad Letnan Kolonel Sondang Doddy Irawan yang merupakan korban jatuhnya helikopter PBB di Nepal masih tertahan di Singapura dan belum sampai ke Indonesia. "Kepastian kedatangan jasad korban tersebut didapat setelah ada penghubung dari Singapura yang menginformasikan adanya penundaan," kata Kepala Dinas Materiel TNI AL Laksamana Pertama TNI Masyhuri Ishak, di Bandara Soekarno-Hatta (BSH), Tangerang, Banten, Kamis malam. Ishak meminta maaf dan mengklarifikasi kepada sejumlah wartawan karena sebelumnya sudah memberikan kepastian bahwa jasad korban Kolonel Laut (sebelum wafat Letkol) Sondang Doddy Irawan sudah dipastikan tiba di terminal kargo BSH pada hari Kamis malam pukul 21.55 WIB dengan menggunakan pesawat Singapore Airline nomor penerbangan 968. Namun setelah ada kepastian ternyata jasad korban ditunda dan akan tiba di tanah air pada Jumat (14/3) sekitar pukul 13.00 WIB dengan menggunakan pesawat Singapore Airline nomor penerbangan SQ 958. Sebelumnya, Senin (3/3) sekitar pukul 16.00 waktu negara Nepal, sebuah helikopter Rusia milik PBB yang mengangkut 12 personel Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Nepal (UNMIN) mengalami kecelakaan dan terbakar di perkampungan penduduk di Ramechab, sekitar 80 kilometer timur Kathmandu, Nepal. Ishak mengungkapkan, alasan penundaan tersebut karena jumlah penumpang yang naik pesawat SQ 968 sangat banyak sehingga peti jenazah Sondang tidak memungkinkan untuk dikirim ke Indonesia. Ishak juga mengatakan anggota TNI AL sudah memastikan peti jenazah belum tiba di terminal kargo BSH karena seluruh peti yang ada di gudang sudah diperiksa. Padahal seluruh anggota Lantamal III Tanjung Priok dan sejumlah pejabat di Mabes TNI dan TNI AL sudah mempersiapkan untuk menggelar upacara penyambutan jenazah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008