Medan (ANTARA News) - Administrator Bandara (Adband) mencatat telah terjadi 11 kasus kerusakan pesawat yang mengakibatkan terjadinya delay hingga pembatalan penerbangan di Bandara Polonia Medan, Sumut, dalam dua bulan terakhir. "Terhitung Januari hingga Februari 2008 kita menemukan 11 kasus kerusakaan pesawat baik saat `rampcheck` ataupun tidak," kata Kabid Keamanan, Keselamatan dan Kelancaran Adband Polonia Medan, Chairun Nizar, di Medan, Jumat. Secara umum temuan itu didominasi oleh maskapai penerbangan nasional rute domestik dengan jenis kerusakan kaca samping pesawat retak di udara, kemudi pesawat (flight control) yang macet, ban pesawat yang robek (cuts) masing-masing sebanyak dua kasus. Kemudian mesin pesawat yang tidak menyala tiga kasus, tekanan udara pada kabin (cabin preasure) pesawat dan monitor penunjuk avtur (engine fuel flow) yang tidak bekerja secara normal masing-masing satu kasus. "Meski temuan kerusakan pesawat itu tergolong sederhana dan biasa, namun bisa berakibat fatal terhadap keselamatan penerbangan," tegasnya. Oleh karena itu, untuk menghindari kemungkinan buruk terjadi maka pihaknya mengambil kebijakan melakukan delay keberangkatan bahkan sampai membatalkan penerbangan hingga komponen peasawat yang rusak itu diperbaiki atau diganti. Sementara itu jika dibandingkan tahun lalu maka temuan kerusakan pesawat di Medan tahun ini diperkirakan terjadi peningkatan, karena selama 2007 Adband Polonia Medan menemukan 24 kasus kerusakan pesawat . Nizar menuturkan, peningkatan itu terjadinya karena pihaknya memperketat tanpa memberi toleransi terhadap temuan-temuan kerusakan pesawat. Langkah itu ditempuh sesuai dengan kebijakan Departemen Perhubungan untuk meminimalisir potensi kecelakaan yang ada dalam seluruh rangkaian kegiatan transportasi. "Kita saat ini berupaya untuk menuju `road map to zero accident` sebagai salah satu semboyan pemerintah memperbaiki kinerja transportasi khususnya dunia penerbangan di tanah air", katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008