Denpasar (ANTARA News) - Kegiatan kepramukaan dewasa ini tidak lagi banyak digemari atau dapat menarik minat kawula muda untuk aktif dan ambil bagian di dalamnya. "Pemuda tampak lebih banyak terjun ke dalam aktivitas yang sifatnya hura-hura. Saya sangat memprihatinkan hal ini," kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI GR Situmeang, di Denpasar, Sabtu. Usai pengukuhan dan pembentukan pengurus Pramuka Saka Wira Kartika Korem 163/Wirasatya, Pangdam mengatakan, selain tak lagi dapat aktif pada kegiatan yang memiliki nilai pembinaan mental dan bakat, tidak sedikit juga kaum muda yang mengalami putus sekolah. "Hal itu terjadi sehubungan bangsa Indonesioa sebagai negara berkembang telah menempatkan kita pada suatu kondisi kehidupan yang kompleks akibat tidak stabilnya sistem ekonomi, sosial, politik dan budaya," katanya. Panglima Situmeang menyebutkan, di samping masalah ekonomi, kaum muda tidak dapat melanjutkan pendidikan karena berbagai alasan. Bersamaan dengan itu, dewasa ini juga belum banyak wadah dan ragam kegiatan yang dapat menyalurkan minat dan bakat kawula. Akibatnya, tidak sedikit kaum muda yang kemudian terjerumus ke dalam berbagai tindakan melanggar hukum, yang dari tahun ke tahun angkanya terus meningkat, ucapnya. Tidak hanya terlibat kriminal, namun penggunaan obat terlarang dan bahkan kasus aborsi, belakangan ini juga banyak dilakukan kaum muda, kata panglima. Melihat itu, lanjut dia, pihaknya yang memiliki tanggung jawab dalam mengarahkan dan membina kaum muda, terlebih dalam bela negara, perlu membentuk suatu wadah bagi mereka, dalam hal ini Saka Wira Kartika, yang menekuni kegiatan di bidang kepramukaan. Mengenai strategi yang akan diambil agar kegiatan kepramukaan itu kembali diminati pemuda, Pangdam mengatakan bahwa pihaknya akan menyempurnakan metoda yang harus diterapkan di lapangan. Selain metoda, ragam kegiatan juga akan diupayakan ke arah yang lebih diminati kaum muda mulai dari mereka yang usia tujuh hingga 25 tahun. "Untuk yang tujuh tahun, mungkin akan lebih banyak dengan soal bermain-main, sedang yang sudah lebih dewasa diisi dengan keterampilan bahkan diskusi-diskusi dengan topik yang menyegarkan," kata Situmeang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008