Jakarta (ANTARA News) - Berlanjutnya tekanan bursa global memukul Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin pagi, sehingga ditutup merosot 3,90 persen dan berada di level terendah selama 2008 ini. IHSG sesi pagi ditutup anjlok 92,948 poin berada di posisi 2.290,472, titik terendah dibandingkan dengan penutupan 22 Januari yang berada di posisi 2.294,523. Sedangkan indeks LQ45, kelompok 45 saham likuid, melemah 20,757 poin (4,06 persen) ke level 490,772, meruapakan level terendah selama 2008 setelah pada penutupan 22 Januari di level 482,739.. Analisa Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan pergerakan indeks BEI masih tergantung pada pergerakan bursa regional. Menurut Paramitra, ketidakpastian terhadap pasar keuangan AS membuat indeks Bursa Wall Street AS dengan indeks Dow Jones pada perdagangan minggu terakhir kemarin tertekan dan turun sebesar 194,65 poin (-1,6 persen) di 11.951,08. Kondisi institusi keuangan Bearn Stearns yang mendekati kolaps masih memberikan persepsi masih besarnya kerugian yang dihadapi berbagai lembaga keuangan dunia akibat dampak krisis kredit perumahan AS yang macet. Kondisi itu berpengaruh pada bursa regional yang dibuka melemah cukup dalam pagi hari ini dan pergerakan saham-saham di BEI. Bursa di kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 yang menurun 578,86 poin ke posisi 11.854,58 dan bursa Singapura dengan Straits Times terkoreksi 34,92 poin (1,25 persen) ke level 2.770,62 di akhir sesi pagi. Kondisi inilah yang menekan perdagangan saham di BEI kembali didominasi saham yang turun sebanyak 177 dibanding yang naik hanya 13, sedangkan 11 stagnan dan 256 belum aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang turun Rp400 menjadi Rp5.500, Aneka Tambang terkoreksi Rp175 ke level Rp3.350, Telkom melemah Rp100 ke harga Rp9.100 dan Tambang Timah turun Rp2.400 ke posisi Rp28.000. Volume perdagangan mencapai 1,222 miliar saham dengan nilai Rp2,178 triliun dari 30.270 kali transaksi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008