Kuala Lumpur (ANTARA/AFP) - Menteri Perdagangan Malaysia, Rafidah Aziz, Selasa, dicoret dari kabinet baru yang ramping pasca-pemilihan parlemen, saat Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi mengurangi posisi di kabinet dari 90 menjadi 68 saja. "Lebih separuh dari menteri-menteri kabinet adalah wajah-wajah baru dan saya harapkan mereka bisa melayani rakyat dengan efektif," kata Abdullah dalam konferensi pers, seperti dilaporkan AFP. Rafidah, yang memegang jabatan menteri perdagangan sejak 1987, adalah salah satu pejabat terkemuka yang menjadi korban dalam perimbakan kabinet setelah pemilihan 8 Maret, yang menunjukkan kekalahan yang belum pernah terjadi pada koalisi berkuasa Barisan Nasional. Abdullah tidak memberikan komentar mengenai pencoretan Rafidah - yang juga ketua sayap wanita yang berpengaruh pada partai yang berkuasa, Organisasi Kebangsaan Malaysia Bersatu (UMNO) - yang akan digantikan oleh mantan menteri pertanian Muhyiddin Yasin. "Kenapa saya tidak membahasnya, karena saya rasa dia sudi memberikan jalan bagi pejabat yang baru," ujarnya. Abdullah menghadapi seruan-seruan peremajaan pada pemerintahannya setelah mengalami kemunduran yang diperlihatkan oleh kegagalan koalisi menguasai mayoritas dua pertiga suara di parlemen. Kejadian ini untuk pertama kalinya dalam empat dasawarsa terakhir. Perdana menteri juga mencoret portofolio keamanan dalam negeri, dan mantan menteri luar negeri Syed Hamid Albar akan menempati pos baru sebagai menteri dalam negeri dan keamanan internal. Mantan menteri kesenian, kebudayaan dan warisan Rais Yatim akan berpindah pos pada kementerian luar negeri. Abdullah masih mempertahankan portofolionya di bidang keuangan, sedangkan Nor Mohamed Yakcop akan melanjutkan tugasnya sebagai menteri keuangan kedua kalinya. Wakil Perdana Menteri Najib Razak juga akan merangkap jabatan lamanya, sebagai menteri pertahanan. (*)

Copyright © ANTARA 2008