Jakarta (ANTARA News) - Raksasa industri alat-alat luar angkasa dan pertahanan asal Eropa, EADS, melalui anak perusahaannya bernama Astrium, tengah mempersiapkan kendaraan komersial untuk mengantar para turis yang ingin berwisata ke luar angkasa. Kendaraan roket yang mampu membawa penumpangnya ke sekitar 100 kilometer menjauh dari bumi itu, diproduksi untuk memenuhi tingginya permintaan pasar turis luar angkasa yang diprediksi akan terus meningkat. Analisa pasar EADS memperkirakan ada sekitar 15 ribu orang yang akan ambil bagian dalam perjalanan wisata yang menghabiskan dana sekitar 200 ribu euro itu. Astrium mengantisipasi permintaan wisata ke luar angkasa tersebut dengan akan memproduksi sekitar 10 pesawat setiap tahunnya. "Untuk memuaskan pasar anda akan membutuhkan lebih banyak pesawat dari yang anda kira, sebab satu diantaranya dioperasikan secara reguler, harga (ongkos) itu akan semakin murah apabila ada lebih banyak konsumen," kata Robert Laine, Chief technical officer Astrium seperti dikutip BBC. Bisnis wisata luar angkasa itu nantinya dikelola dan akan melibatkan banyak pihak layaknya bisnis pariwisata pada umumnya. Satu pihak akan membuat pesawatnya, pihal lainnya yang mengoperasikan, seseorang akan menjual tiketnya, dan seseorang akan mengurus akomodasinya. Astrium, katanya, tidak menjalankan bisnis itu sendirian. Selain akan fokus untuk memasok pesawat kepada mereka yang ingin mengoperasikan bisnis ini. Sejumlah pesawat produksi Astrium, akan tidak menggunakan sistem berbasis satu bahasa saja seperti Airbus atau pun Boeing. Mesin pesawat penumpang wisata luar angkasa tersebut akan menggunakan bahan bakar kombinasi cairan oksigen dengan methane propellant untuk bisa meluncur dengan kecepatan 1 km per detik ke atas atmosfer bumi. Astrium rencananya memproduksi pesawat wisata luar angkasa yang berkapasitas lima orang, satu pilot dan empat penumpang. Dalam situsnya, EADS telah menujukkan bagaimana bentuk pesawat yang akan diproduksinya itu, termasuk konsep interior pesawat dan tempat duduk bagi penumpangnya.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008