Brisbane (ANTARA News) - Empat orang Indonesia dan dua orang Papua New Guinea terpilih sebagai pemenang beasiswa bergengsi Allison Sudradjat Awards untuk melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktoral di berbagai universitas pilihan mereka. Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith dalam pernyataannya yang diperoleh ANTARA News, Rabu, mengatakan, ke-enam pemenang beasiswa bergengsi untuk mengenang jasa diplomat senior Allison Sudradjat itu dipilih dari para penerima beasiswa "Australian Leadership Awards" (ALA). Ia mengatakan, ke-empat orang Indonesia yang memenangkan beasiswa Allison Sudradjat itu adalah Najwa Shihab (program magister hukum Universitas Melbourne), I Made Andi Arsana (program doktor Universitas Wollongong), Jeanne Rini Poespoprodjo (program doktor Universitas Charles Darwin), dan Achmad Arifin (program doktor Universitas Griffith). Selain mereka, dua akademisi muda dari Papua New Guinea yang juga menerima beasiswa yang sama adalah Uke Nentepa Kombra (program doktor Universitas Teknologi Queensland) dan Shirley Gaiyer-Kore (program magister farmasi klinis Universitas Teknologi Curtin). Menlu Stephen Smith mengatakan, para pemenang akan menerima dana tambahan untuk riset maupun penempatan kerja profesional selama studi mereka. Para penerima beasiswa tahun ini memiliki keragaman latarbelakang studi, seperti pendidikan HIV/AIDS, dialog antariman, pediatrik dan hukum laut, katanya. Menlu Stephen Smith mengatakana, program beasiswa ini dimaksudkan untuk mendukung pengembangan potensi para pemimpin muda di Indonesia dan Papua New Guinea, dua negara dimana Allison Sudradjat pernah lama mengabdi. Allison Sudradjat adalah mantan pemimpin Badan Pembangunan Internasional Australia (AusAID) di Indonesia selama bertahun-tahun sebelum ajal menjemputnya dalam kecelakaan pesawat Boeing 737-400 Garuda Indonesia di Yogyakarta 7 Maret 2007 lalu. Ibu empat orang anak dari hasil pernikahannya dengan seorang pemuda Indonesia itu adalah sosok yang "dekat di hati" banyak orang Indonesia penerima beasiswa pemerintah Australia. Di mata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, program beasiswa ALA adalah salah satu dari sekian banyak "warisan" penting Allison bagi Indonesia. Program ALA tersebut diluncurkan di Indonesia tahun 2006. Selama karirnya di AusAIDS selama 18 tahun, Allison juga pernah tercatat sebagai perwakilan senior AusAIDS untuk Papua New Guinea.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008