Brisbane (ANTARA News) - Australia meminta Cina menghormati hak azasi manusia para warga Tibet yang ditahan serta membebaskan media asing masuk ke Tibet supaya mereka mendapatkan pemahaman yang benar tentang apa yang sesungguhnya terjadi di sana. Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith, Kamis, mengatakan, Canberra mengimbau Beijing memberikan akses yang bebas kepada masyarakat dan media internasional untuk masuk ke Tibet dan wilayah-wilayah lain di Cina yang juga dilanda aksi kekerasan. Pemberian akses itu penting karena akan membantu masyarakat internasional dan media asing memiliki pemahaman yang benar tentang apa yang sesungguhnya terjadi, katanya. Menlu Stephen Smith juga kembali menyampaikan keprihatinan mendalam Australia atas situasi di Tibet dan adanya laporan tentang aksi kekerasan yang meluas ke sejumlah provinsi lain di Cina. Untuk itu, ia kembali mengimbau semua pihak yang terlibat untuk menahan diri dan mengakhiri aksi-aksi kerusuhan guna menghindari jatuhnya korban yang lebih besar. "Ini adalah tragedi untuk pihak mana pun jika situasi semakin memburuk," katanya. Penanganan situasi di Tibet dan wilayah-wilayah lain yang terkena imbas oleh masalah di Tibet secara damai dan konstruktif adalah kepentingan nasional Cina sendiri, kata Menlu Stephen Smith. "Dialog-dialog yang konstruktif dan bermakna sudah sepatutnya menjadi prioritas," katanya. Keprihatinan Pemerintah Australia itu telah disampaikan ke para pejabat Cina di Beijing maupun Canberra, disamping pernyataan yang disampaikan dirinya dan Perdana Menteri Kevin Rudd, katanya. "Saya telah perintahkan para pejabat (Australia) di Beijing untuk kembali berbicara dengan pejabat pemerintah Cina di Beijing dan mencari klarifikasi lebih lanjut tentang kejadian di Lasha dan wilayah-wilayah Tibet lainnya," katanya. PM Rudd sendiri telah berencana mengunjungi Cina untuk bertemu Presiden Hu Jintao, PM Wen Jiabao, dan generasi baru kepemimpinan Cina hasil Kongres ke-17 Partai Komunis Cina pada 9-12 April mendatang. Kembali ke soal keprihatinan dan imbauan Canberra agar semua pihak menahan diri dan segera mengakhiri aksi kekerasan, dalam dua pekan terakhir ini, Menlu Stephen Smith setidaknya sudah dua kali menyampaikan pernyataan yang sama. Pada 15 Maret lalu, Pemerintah Australia juga sudah menyampaikan keprihatinannya pada cara Cina menangani para demonstran pro-kemerdekaan Tibet di Lasha.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008