Beijing (ANTARA News) - Pemerintah Vietnam, Kamboja dan Bangladesh menyatakan dukungan terhadap langkah pemerintah China menstabilkan situasi keamanan di Tibet. "Vietnam mendukung penuh langkah China menstabilkan situasi di Tibet," kata Deputi Menteri Urusan Luar Negeri Vietnam, Vu Dung, dalam pertemuan dengan Duta Besar China untuk Vietnam, Hu Qianwen, Kamis, dan menegaskan bahwa masalah Tibet adalah murni urusan dalam negeri China. Pemerintah China telah melakukan upaya terbaik untuk pembangunan ekonomi dan kemajuan masyarakat Tibet, kata Dung seperti dikutip AFP. Sementara itu, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Kamboja, Long Visalo, ketika bertemu dengan Kuasa Usaha Kedubes China di Kamboja, Duan Jinzhu, mengatakan insiden di Lhasa, ibu kota wilayah Otonomi Tibet, merupakan kegiatan yang diorganisasikan oleh sekelompok kecil orang dengan motif tersembunyi. Sejumlah media massa Barat melakukan distorsi dalam liputannya dengan tujuan menggganggu sidang umum Kongres Rakyat Nasional China dan Konferensi Badan Konsultatif Rakyat China serta pemilihan para pemimpin baru China, juga ingin merusak suasana menjelang Olimpiade Beijing, kata Long Visalo. "Bentrokan di Lhasa itu tidak bisa disebut sebagai "demonstrasi damai", namun aksi kekerasan yang serius," ujarnya. Seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri Bangladesh dalam suatu pernyataan, Kamis, mengatakan, solidaritas Bangladesh pada China atas masalah Tibet. "Semua masalah menyangkut Tibet merupakan urusan dalam negeri China," katanya dalam suatu pernyataan. Bangladesh mendambakan Olimpiade Beijing berlangsung sukses dan tidak ingin melihat olimpiade itu dipolitisasi oleh organisasi mana pun, katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008