New York (ANTARA News) - Ribuan aktivis perdamaian berunjuk rasa di pusat kota New York, Sabtu, untuk menandai lima tahun serbuan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) ke Irak dan untuk meminta penarikan segera pasukan AS. Para pengunjuk rasa meneriakkan "Akhiri perang sekarang!" dan membawa poster bertuliskan "Beri kesempatan bagi perdamaian" serta "Tidak sedolar pun lagi, tidak satu pun kematian lagi". Mereka menyanyikan lagi-lagu perdamaian dan mengheningkan cipta untuk mengingat mereka yang tewas dalam konflik tersebut. Para demonstran terlebih dulu menyebar di suatu jalan sepanjang 3,5 kilometer di Manhattan untuk membentuk rantai manusia, namun tidak berhasil. Selanjutnya mereka bersama-sama datang ke sekitar Union Square New York. "Kita harus lakukan semua yang kita bisa untuk mengakhiri prang dan memulangkan semua tentara," kata Leslie Cagan, koordinator nasional gerakan "United for Peace dan Justice" yang merupakan kelompok utama dalam unjuk rasa tersebut. "Lima tahun sudah terlalu lama, perang harus berakhir sekarang," katanya saat unjuk rasa. Penyelenggara menyatakan ada 10 ribu orang yang ikut unjuk rasa itu sedangkan polisi New York tidak menyebutkan perkiraan jumlah demonstran. Arthur Wasserman (80-an), yang berdinas di kapal induk AS saat Perang Dunia II, mengecam Presiden George W. Bush dalam penanganan perang tersebut dan makin tingginya korban manusia. "Saya capek ditipu oleh orang kurang cakap yang membohongi kita ke dalam situasi ini. Hari ini atau besok, empat ribu kaum muda kita mati, untuk apa?," dia bertanya. "Ada saat di mana bertempur adalah perlu, tapi ini perang yang benar-benar tak perlu," tambah dia. "Semua yang begitu gelisah ingin mengirim kaum muda kita ke peperangan, anak-anak ke perang, tidak peduli kepada kebutuhan-kebutuhan mereka saat pulang. Ada 4000 yang tewas dan beribu-ribu lainnya lumpuh fisik maupun mental dan pemerintah kita memalingkan muka dari mereka." Veteran lainnya dari kelompok "Veteran demi Perdamaian", mengatakan dirinya ingin menunjukkan solidaritas terhadap para pemrotes yang berunjuk rasa di seluruh pelosok AS. "Sekarang saatnya bagi kita untuk berhenti bermain sebagai polisi kerajaan," kata Hugh Bruce, (65), seperti dikutip AFP. "Perang ini ilegal, asusila dan kebanyakan orang Amerika menentangnya." Unjuk rasa pada Sabtu itu juga menampilkan peti-peti mati palsu dengan bendara AS, Irak, Iran, sedangkan lainnya menunjukkan karikatur yang membandingkan Bush dan Hitler. "Bersama-sama kita bisa mengakhiri perang ini," kata Leslie Kielson, koordinator gerakan "New York United for Peace dan Justice", kepada pengunjuk rasa. "Mudah-mudahan kita tahun depan tidak (perlu lagi berunjuk rasa seperti) di sini." (*)

Copyright © ANTARA 2008