Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan (Dephub) Effendi Batubara mengatakan, Pemerintah Jepang menawarkan kredit lunak ("soft loan") sekitar 150-200 juta dolar AS untuk disalurkan kepada industri perkapalan dan pelayaran. "Itu untuk pengembangan armada angkutan laut. Saat ini telah masuk buku biru Bappenas," katanya disela-sela pertemuan bisnis pembiayan perbankan pada industri perkapalan dan pelayaran di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, pinjaman tersebut bersifat antarpemerintah (G to G) dengan suku bunga 1,3 persen dan akan disalurkan pada 2008 dan 2009. "Saat ini telah ada tujuh perusahaan pelayaran dan tujuh perusahaan perkapalan yang mengajukan kredit tersebut," katanya. Ia mengatakan, berdasarkan survei Dephub kebutuhan dana untuk pengembangan perusahaan armada laut nasional mencapai Rp34 triliun. Ia mengatakan, untuk itu terdapat beberapa cara pembiayaan. "Bisa berasal dari dana sendiri, mencari dari komersial bank dan non bank, dari perusahaan pembiayaan, anggaran pemerintah, menerbitkan saham dan obligasi atau dari pinjaman lunak luar negeri," katanya. Pemerintah terus menjalankan rencananya untuk menjadikan 25 pelabuhan terbuka bersifat internasional dari 114 pelabuhan yang ada. Ia mengatakan, selain 25 pelabuhan terbuka internasional untuk ekspor dan impor akan dijadikan pelabuhan untuk pengangkutan domestik. Ke-25 pelabuhan tersebut berada di Papua sebanyak empat pelabuhan, Nusa Tenggara Timur satu pelabuhan, Bali satu pelabuhan, Sumatra lima pelabuhan, Jawa lima pelabuhan, Sulawesi dua pelabuhan, Kalimantan empat pelabuhan, Maluku satu pelabuhan, dan Batam satu pelabuhan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008