Jakarta (ANTARA News) - Aksi para pemburu saham murah (bargain hunter) mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup naik 3,43 persen ke level 2.400. IHSG BEI ditutup menguat 80,322 poin untuk berada di posisi 2.419,616, setelah dalam empat hari bursa, sejak 14 Maret, berada di level 2.300, sedangkan indeks LQ45 juga naik 17,855 poin (3,55 persen) ke level 520,216. Analis Riset PT Panin Capital Luki Aryatama, kepada ANTARA News mengatakan, pelaku pasar melakukan perburuan saham-saham yang murah, terutama saham unggulan yang sebelumnya mengalami koreksi tajam. "Beberapa saham sudah murah dan dicari pelaku pasar, sehingga saat ini sudah mulai kembali pada nilai semula," ujarnya. Menurut dia, para pelaku pasar memburu saham-saham yang memiliki fundamental bagus, sehingga terjadi "technikal rebound". Selain itu, kata Luki, kenaikan indeks juga dipengaruhi oleh penguatan regional yang naik akibat data penjualan rumah yang naik dan naiknya penawaran JP Morgan pada Bear Stearns yang hampir 5 kali dari penawaran sebelumnya mendorong sentimen positif di pasar saham. Kondisi inilah yang menjadi sentimen positif bursa saham di kawasan Asia, seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei-225 ditutup naik 265,12 poin (2,12 persen) menjadi 12.745,21 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng naik 1.356,29 poin (6,43 persen) untuk ke level 22.464,51. Naiknya beberapa bursa Asia telah mendorong perdagangan saham di BEI kembali didominasi yang naik sebanyak 169 dibanding yang turun 39, sedangkan 38 stagnan dan 211 efek tidak aktif diperdagangkan. Beberapa saham unggulan yang naik di antaranya saham Bumi Resources menguat Rp300 menjadi Rp6.100, Telkom naik Rp50 ke posisi Rp9.800, Aneka Tambang terangkat Rp200 ke posisi Rp3.425, Astra Internasional melangkah Rp1.350 ke harga Rp23.950, Astra Agro Lestari melambung Rp1.400 ke Rp26.950, Bakrie Plantations terdongkrak Rp150 ke posisi Rp1.810 dan Tambang Batubara Bukit Asam menguat Rp300 menjadi Rp9.400. Volume perdagangan mencapai 2,797 miliar saham dengan nilai Rp4,722 triliun dari 72.846 kali transaksi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008