Bogor (ANTARA News) - Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi meminta kemelut yang terjadi di tubuh Pengurus Wilayah Nahdlathul Ulama (PWNU) Jawa Timur, terkait pemberhentian Ketua Tanfidz KH Ali Machsan Moesa oleh Dewan Syuriah, segera diselesaikan. "Persoalan yang terjadi di PWNU Jawa Timur agar diselesaikan sendiri. Kalau PBNU turun tangan, nanti persoalannya bisa semakin besar," kata KH Hasyim Muzadi kepada ANTARA ketika menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-21 KH R Abdullah bin Nuh di Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/3) malam. Dikatakannya, PBNU menyarankan agar persoalan yang terjadi di PWNU Jawa Timur diselesaikan sendiri secara internal. Sebelumnya, Dewan Syuriah PWNU Jawa Timur memberhentikan Ketua Tanfidz PWNU Jawa Timur KH Ali Maschan Moesa yang diusung Partai Golkar menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur berpasangan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, H Soenarjo. Ali Maschan Moesa dinilai Dewan Syuriah telah melanggar kontrak jam`iyah dan tidak patuh kepada Dewan Syuriah. Menurut anggota Dewan Syuriah PWNU Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah, Ali Maschan dianggap berhalangan tetap, sehingga diberhentikan dari PWNU Jawa Timur. "Keputusan akan diumumkan oleh Rois Syuriah PWNU Jatim KH Miftachul Akhyar setelah pulang dari ibadah umroh," kata Mutawakkil Alallah. Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, pemberhentian itu diputuskan dalam rapat yang dihadiri 10 anggota Dewan Syuriah PWNU Jatim, dan sudah dikoordinasikan dengan KH Miftachul Akhyar dan KH Mutawakkil Alallah yang sedang umroh di Mekkah. Rapat Syuriah dihadiri antara lain, KH Agoes Ali Masyhuri (Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim/Sidoarjo), KH Abdurrahman Navis Lc (Surabaya), KH Anwar Manshur (Kediri), KH Husin Zuhri (Lumajang), KH Zainuddin Djazuli (Ploso, Kediri), KH Mudatsir Badruddin (Pamekasan). Juga hadir KH Yasin Asmuni (Kediri), KH Abdul Matin (Tuban), KH Muin Arif (Tulungagung), dan KH Nuruddin A Rachman (Bangkalan). Rapat Dewan Syuriah memutuskan, Ali Maschan Moesa dinilai berhalangan tetap, sehingga dia tidak bisa menjabat sebagai Ketua PWNU Jatim, dan kendali PWNU Jatim diambil alih Dewan Syuriah. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008