Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan rektor asing untuk memimpin perguruan tinggi di Indonesia harus berkualitas tinggi dengan strategi terbaik sehingga tidak menjadikan Indonesia kelinci percobaan.

"Kalau dia tidak punya strategi yang baik jangan, deh, tidak mau saya. Jangan sampai kampus Indonesia jadi kelinci percobaan," kata Nasir dalam konferensi pers di Gedung Ristekdikti, Jakarta, Jumat.

Bagi rektor asing yang ingin masuk memimpin perguruan tinggi di Indonesia, maka salah satu kriteria yang akan dilihat adalah strategi yang baik yang bisa mendongkrak reputasi dan kinerja pendidikan tinggi.

Rektor asing itu harus memiliki rekam jejak yang bagus dan bermanfaat bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia dia, misalnya dia telah memimpin perguruan tinggi hingga mencapai reputasi terbaik tertentu.

Rektor asing itu juga memiliki strategi tertentu untuk meningkatkan kemajuan atau reputasi perguruan tinggi yang pernah dia pimpin seperti calon rektor asing itu pernah memimpin perguruan tinggi yang memiliki reputasi masuk 50 atau 200 besar dunia.

Kemudian, calon rektor itu mengungkapkan dalam masa kepemimpinannya, perguruan tinggi yang dipimpin telah mampu melakukan lompatan peningkatan riset dan inovasi bermanfaat yang signifikan.

Dari rektor asing itu, diharapkan ada terobosan baru yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan reputasi perguruan tinggi di Indonesia untuk semakin bersaing di kancah global.

"Dari manapun boleh tapi kualifikasinya (requirements) kualifikasi harus kita perketat,  begitu juga kualitasnya, jadi makin terbuka dan makin berkualitas," kata Nasir.*

Baca juga: Menteri: Rektor asing tingkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019