Manado (ANTARA News) - Bertahannya BI rate di tingkat relatif rendah saat ini berdampak positif bagi perkembangan fungsi intermediasi perbankan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo makin baik hingga Februari 2008. "BI rate relatif rendah tersebut menyebabkan indikator perbankan seperti kredit, Loan to Deposit Ratio (LDR), aset dan Dana Pihak Ketiga terus meningkat, begitu juga NPL menunjukkan perbaikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," kata Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Manado, M Nadjib di Manado, Jumat. Peningkatan indikator perbankan tersebut maka fungsi intermediasi yang menjadi tujuan utama bank hadir di daerah, makin memperlihatkan peranan yang cukup signifikan, kata M Nadjib. Total aset perbankan meningkat menjadi Rp11,99 triliun pada Februari 2008, berkat pertumbuhan aset sebesar Rp1,79 triliun atau naik 17,58 persen dibandingkan posisi sama (Year on Year-YoY) tahun lalu. "Salah satu penyebabnya yakni peningkatan kredit sebesar Rp1,73 triliun atau tumbuh 28,4 persen dibandingkan periode sama tahun 2007," kata Nadjib. Berdasarkan penggunaannya, kredit modal kerja tercatat tumbuh paling tinggi yakni mencapai 40,93 persen, menyusul kemudian kredit investasi 24,57 persen dan kredit konsumsi 21,35 persen. "Walapun dilihat dari pangsanya, masih tetap didominasi kredit konsumsi mencapai 52,58 persen diikuti modal kerja 37,52 persen dan kredit investasi 9,91 persen," kata Nadjib. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) berhasil dihimpun perbankan mencapai Rp8,54 triliun, tumbuh 18,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya, hal mana didorong meningkatnya tabungan sebanyak Rp1,1 triliun (tumbuh 33,39 persen), giro Rp243 miliar (18,29 persen), sementara dana mahal, deposito, turun sebesar Rp4 miliar (0,16 persen). Kinerja Non Performing Loan (NPL) mencatat perbaikan cukup baik yakni menjadi hanya 4,89 persen tahun ini, Loan to Deposit Ratio (LDR) makin tinggi mencapai 91,82 persen dibandingkan Februari 2007 tercatat 84,81 persen. Begitu juga aktifitas kegiatan pembayaran non tunai (kliring) secara YoY baik jumlah nominal dan warkat yang dikliringkan mengalami peningkatan yaitu masing-masing sebesar Rp70 miliar atau 18,08 persen dan sebesar 3 ribu lembar warkat atau 13,95 persen (YoY).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008