Berlin (ANTARA News) - Tingkat inflasi di zona euro yang beranggotakan 15 negara Eropa melonjak menjadi 3,5 persen pada Maret, demikian data pendahuluan dari Kantor Statistik Uni Eropa (UE), Senin. Namun demikian, lanjutnya, sentimen ekonomi di blok mata uang euro itu menurun. Dikatakannya, angka inflasi awal itu kemungkinan akan mendorong balik kegiatan yang sudah dijadwalkan dalam rangka menurunkan suku bunga di blok mata uang itu. Pada saat yang sama, survei Komisi Eropa tentang sentimen konsumen dan bisnis utama menjadi 99,6 poin yang menunjukkan perekonomian zona euro melambat. Para analis sebelumnya memperkirakan akan naik dengan indeks menjadi 100,5. kenaikan inflasi bulan Maret ini akibat meningkatkanya harga minya dunia dan biaya makanan yang tinggi, sehingga tingkat inflasi zona euro tetap di atas target tahunan bank sentral eropa (ECB) sebesar 2,0 persen. Para analis sebelumnya memprediksi tingkat inflasi di zona euro masih akan tetap pada 3,3 persen di Maret ini. Para pejabat ECB terus memperingatkan adanya ancaman akibat harga konsumen yang tinggi dan menegaskan untuk memerangi inflasi merupakan prioritas utama, meski tanda-tanda pertumbuhan ekonomi di zona euro melambat. Lebih dari itu, perdagangan euro pada penutupan transaksi di pasar uang mencapai posisi tertingginya pada 1,60 dolar AS, akibat tekanan inflasi yang membuat perbankan "membeli waktu" dalam biaya peminjaman. Selain itu pihaknya menunda dalam mengikuti jalan bank sentral utama lainnya dalam menyesuaikan suku bunga untuk memacu pertumbuhan ekonomi. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008