Baghdad (ANTARA News) - Setidak-tidaknya dilaporkan 461 tewas dalam bentrok selama satu pekan antara militan Syiah dengan pasukan keamanan di Irak, demikian laporan hitungan AFP berdasarkan laporan-laporan pejabat keamanan setempat. Pertempuran bermula pada Selasa pekan lalu ketika Perdana Menteri (PM) Irak, Nuri al-Maliki, memerintahkan pasukan keamanan untuk memberantas basis milisi Syiah yang sebagian besar merupakan pengikut setia ulama radikal, Moqtada al-Sadr, di kota Basra, Irak selatan. Perang jalanan kemudian meluas ke berbagai wilayah Syiah di seluruh penjuru Irak dengan sebagian besar pertempuran terjadi di Basra dan Baghdad. Lebih dari 1.100 orang cedera di dua kota itu. Juru bicara kementerian dalam negeri, Mayjen Abdul Karim Khalaf, menyebutkan sedikit-dikitnya 215 tewas di Basra dan 600 lainnya cedera sejak pertempuran tersebut pecah. Pejabat kesehatan maupun keamanan menyebutkan bentrok tersebut menewaskan 140 orang di Baghdad, sebagian besarnya terjadi di Sadr City yang merupakan basis milisi Tentara Mahdi. Lebih dari 500 orang cedera dalam pertikaian di Baghdad, kota berpenduduk sekitar dua juta jiwa itu. Bentrok juga dilaporkan terjadi di pusat kota suci Karbala dan setidak-tidaknya 12 "penjahat" tewas, kata polisi setempat. Kota Nasiriyah di Irak selatan juga menjadi tempat pertempuran sengit dan petugas medis setempat melaporkan paling sedikit jatuh korban 36 jiwa. Polisi di kota Kut mengemukakan sekitar 50 orang tewas akibat pertempuran yang pecah sejak hari Selasa. Delapan orang lainnya tewas di provinsi Babel, kata pejabat Irak maupun Amerika Serikat (AS). Bentrok mereda pada Minggu malam setelah Sadr memerintahkan pejuangnya mundur dari jalanan. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008