Tulungagung (ANTARA News) - Ketua Dewan Syura DPP PKB Abdurrahman Wahid alias Gus Dur mengaku sudah mengajukan islah tetapi Ketua Umum DPP PKB yang telah diberhentikan Muhaimin Iskandar tidak mau. "Saya sudah mengajukan islah, tetapi yang tidak mau Muhaimin," katanya seusai Pengajian Umum Majelis Silaturahim Ulama Rakyat di Tulungagung, Jawa Timur, Minggu. Lantaran tidak mau diajak islah, Gus Dur memecat Muhaimin melalui rapat pleno. "Sekarang aturan organisasi harus berjalan, salahnya sendiri dia tidak mau saya ajak islah. Apapun yang dilakukan sekarang, biar dia sendiri yang menanggung," katanya. Gus Dur mengungkapkan islah sudah ia tawarkan jauh-jauh hari sebelum konflik terjadi dan sebelum para deklarator PKB memberikan saran untuk melakukan perdamaian. Sebelumnya dua deklarator PKB KH Muchit Muzadi dan KH Mustofa Bisri minta Gus Dur dan Muhaimin islah dengan mengembalikan persoalan kepada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. "Sejak dari dulu saya ini tidak ingin ada ribut-ribut di dalam partai. Tetapi, ya itu tadi, kalau sudah tidak mau (diajak islah), ya sudah," katanya. Mengenai 15 DPW PKB yang mendesak agar Sekjen DPP PKB Zannubah Arifah Chafshoh alias Yenni Wahid dipecat, Gus Dur menyatakan hal itu hanya klaim yang dilontarkan kubu Muhaimin. "15 apa? Tidak ada itu. Itu hanya `gawean`(pekerjaan) Muhaimin. Sudah, saya tidak mau lagi memberikan komentar soal PKB," katanya sambil meninggalkan Gedung Okabawes Tulungagung, tempat acara. Sedangkan Yenni mengatakan, Gus Dur melarang dia untuk berbicara soal konflik internal di PKB. "Gus Dur telah menunjuk Pak Ali Masykur untuk bicara soal PKB, saya nggak boleh bicara soal PKB oleh Gus Dur," katanya. Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP PKB Ali Masykur Moesa mengatakan akan bekerja menjalankan roda partai hingga pejabat sementara (Pjs) ditetapkan dalam sidang pleno DPP PKB akhir bulan ini. Ali Masykur mengaku tidak ada sesuatu yang istimewa dengan jabatannya yang baru itu karena selama menjadi Wakil Ketua Umum setiap hari menjalankan roda partai ketika Ketua Umum berhalangan. "Dulu saat Pak Muhaimin beribadah haji, saya yang menjalankan roda partai," katanya. Dalam ceramah pada pengajian sekaligus puncak Musyawarah Kerja Wilayah DPW PKB Jatim itu, Gus Dur berpesan agar kepada ribuan orang yang menghadiri acara itu untuk memilih pemimpin yang memiliki kepekaan terhadap penderitaan masyarakat sebagaimana amanah politik yang disampaikan Yenni Wahid. "Seperti yang dikatakan anak saya tadi, seorang pemimpin harus bisa mensejahterakan rakyatnya," katanya. Mantan Presiden RI itu menyitir salah satu kalimat dalam kaidah fiqih mengenai teori kepemimpinan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008