Jakarta (ANTARA News) - Calon Gubernur Bank Indonesia (BI), Boediono, mengatakan pimpinan di BI harus mengembalikan semangat kerja di BI, berkaitan dengan berbagai kasus yang terjadi di bank sentral. "Sangat perlu untuk meningkatkan kinerja BI, terutama mengingat kasus-kasus BI yang mempengaruhi kinerja. Adanya penurunan semangat kerja dan kegamangan kerja harus diatasi karena mempengaruhi BI secara luas," katanya. Boediono menyatakan hal itu ketika menyampaikan visi dan misi dalam rangka fit and proper test calon Gubernur BI dalam rapat Komisi XI DPR di Jakarta, Senin. Menurut dia, bank sentral yang gamang, tidak akan melakukan tugas dengan baik. "Pimpinan di BI perlu menyusun task force dalam pengambilan keputusan dan terutama dalam penggunaan anggaran yang benar dan wajar. Itu perlu untuk menghindari musibah yang sekarang terjadi," katanya, dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi XI DPR, Awal Kusumah. Menurut dia, BI bukanlah "pulau" terpencil yang lepas dari sasaran pertumbuhan ekonomi dan pemerataan serta dalam upaya menjaga stabilitas makro ekonomi. BI harus pandai-pandai dalam interaksi melalui independensinya, sehingga dapat menetapkan kebijakan yang jernih bebas dari tarik-menarik kepentingan politik. "Independensi bukan berarti dapat mengatur tata kerja dan mengelola uang tanpa aturan," katanya. Mengenai pengendalian inflasi, Boediono mengatakan, sistem inflation targeting framework (ITF) masih bisa disempurnakan, baik secara fisik maupun pelaksanaan. "Sasaran inflasi ditentukan pemerintah, kemudian BI berkoordinasi dengan pemerintah, dikomunikasikan pada pasar agar membentuk ekspektasi inflasi. Kuncinya krredibilitas sasaran dan institusi," tambahnya. Menurut dia, inflasi di negara berkembang sangat dipengaruhi kondisi struktural dan perkembangan harga bahan pokok. Karenanya BI tidak bisa hanya mengandalkan ITF, tapi harus berkoordinasi dengan pihak lain. Visi dan misi yang akan dilaksanakan adalah memperkuat fungsi BI dalam stabilitas ekonomi, menjaga independensi BI dan reformasi dalam sektor keuangan, serta pengembangan tata kelola di BI. "Saya siap dan merasa terhormat menjalani amanat ini. Saya tidak bisa menjanjikan apa-apa kecuali dedikasi," katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008