Jakarta (ANTARA) - Grup band Jamrud merasa seperti makan buah simalakama saat tampil membawakan lagu lama, di satu sisi penonton hanya ingin mendengar lagu lawas, sisi lainnya dianggap tidak kreatif.

"Kita bawain lagu itu-itu juga mereka takut jenuh, bosen dan mereka bisa menebak susuna lagunya, nah itu. Terus enggak enaknya juga takutnya bawain lagu yang baru, takutnya bengong mereka," kata vokalis Jamrud, Krisyanto ditemui dalam jumpa pers Soundrenalin 2019 di Jakarta, Kamis.

"Seperti itu nanti kendala juga buat kita.Tapi, memang sudah saatnya bawain lagu-lagu baru," lanjutnya.

Jamrud rencananya akan mengisi panggung Soundrenaline 2019 di Garuda Wisnu Kencana, Bali pada 7-8 September. Ini bukan pertamanya mereka tampil di festival terbesar se-Asia Tenggara itu.

"Sangat-sangat excited, sulit diungkapkan perasaan kita tampil di Soundrenaline, karena ini acara impian semua musisi Indonesia. Memang musiknya harus benar-benar berkualitas, kami usahakan tidak akan sama dengan penampilan tahun 2016. Kita akan bawakan lagu yang jarang dibawakan," jelas Krisyanto.

Krisyanto juga mengatakan tidak menyangka jika musiknya didengarkan oleh kaum milenial dan hal tersebut membuatnya sangat bangga.

"Yang sudah dijalani selama ini, di beberapa acara yang penonton milenial alhamdullilah mereka pada hafal semua, enggak tahu mereka tahu dari mana padahal acara pop sebenarnya. Kita di line up-nya musik rock sendiri. Tapi alhamdulilah mereka sing a long semua dari awal lagu sampai akhirnya beres acara," ujar pelantun "Pelangi di Matamu" itu.

Baca juga: Berlibur di Carita, vokalis Jamrud Krisyanto selamat dari tsunami

Baca juga: Aksi panggung beringas Jamrud di hari terakhir Synchronize Fest

Baca juga: Synchronize Festival 2018 umumkan empat pengisi acara baru

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019