Yogyakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla, kali ini memiliki tugas baru, yakni diminta ikut mengurusi tikus, hewan pengerat yang menjadi hama padi. Sulardi adalah seorang petani di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meminta Wapres Kalla untuk ikut memberantas hama tikus yang sangat mengganggu petani di kawasan tersebut. Caranya, sesuai saran dan arahan Sulardi, Wapres Kalla turut diminta membeli setiap kepala tikus yang ditangkap petani. "Untuk memberantas tikus ini, kita minta Wapres membeli kepala tikus, berapa begitu?" kata Sulardi dalam dialog dengan Wapres Kalla pada acara panen raya padi di desa Niten, Trirenggo Bantul, DIY, Senin. Mendengar permintaan Sulardi itu, Wapres Kalla tertawa serentak dengan ribuan petani yang hadir. Wapres Kalla terlihat tertawa dan kemudian menoleh ke kanan dan kiri, dan tidak segera memberi jawaban yang dinanti oleh seluruh peserta dialog. Melihat Wapres Kalla tampak kebingungan, Bupati Bantul, Idham Samawi, langsung memberikan penjelasan. Menurut Idham Samawi, selama ini Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bantul telah membantu masyarakat dalam pemberantasan hama tikus dengan cara membeli atau membayar setiap tikus yang ditangkap petani seharga Rp100 per ekor. "Jadi, Pak Wapres kalau ada petani yang berhasil menangkap tikus, maka ekornya dipotong dan diserahkan ke dinas pertanian, kita bayar Rp100 per ekor," kata Idham Samawi, yang mantan wartawan. Kali ini, petani Bantul --diwakili Sulardi-- malah meminta Wapres Kalla sudi kiranya membeli bukan lagi ekor tikus, tapi kepala tikusnya. Mendapat penjelasan tersebut, Wapres Kalla langsung tertawa terbahak-bahak sambil mengangguk-angguk. "Ada pembagian tugas. Kalau soal sapi, pemerintah pusat, tapi urusan tikus cukup bupati sajalah, ha ha ha...," kata Wapres Kalla sambil tertawa. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008