Kabul (ANTARA News) - Tujuh polisi Afghanistan dan lima pejuang Taliban tewas dalam serangan di Afghanistan selatan, sedangkan dua polisi lainnya tewas dan enam lainnya cedera dalam pertempuran berbeda di daerah yang sama, kata para pejabat di sini Selasa. Polisi Afghanistan tiba-tiba diserang di daerah Karez Bazaar di distrik Maiwand, di provinsi Kandahar dalam kampanye pemberantasan opium Senin, kata Sayed Agha Saqib, kepala kepolisian provinsi kepada kantor berita DPA. "Pertempuran berakhir selama beberapa jam dan mengakibatkan beberapa polisi dan lima pejuang Taliban tewas dalam pertempuran itu," kata Saqib. Ia menambahkan, bahwa dua petugas polisi lainnya dan tiga anggota Taliban lagi terluka dalam bentrokan bersenjata tersebut. Kendatipun demikian, jurubicara Taliban, Qari Mohammad Yousif Ahmadi, mengatakan bahwa pasukan mereka menyerang sekelompok pasukan Afghan pada saat mereka sedang menggeledah rumah-rumah di distrik Maiwand. "Para Mujahid kami mengepung pasukan selama dua jam dan menewaskan 25 tentara," kata Ahmadi kepada DPA melalui telepon dari suatu tempat yang tidak dijelaskan. Dia mengatakan bahwa dua kendaraan pasukan juga dihancurkan dalam serangan itu. Afghanistan selatan adalah daerah penghasil opium terbesar di negara itu. Pabrik obat-obatan gelap dipercaya luas telah didirikan pada enam tahun yang lalu sejak rezim Taliban digulingkan pada akhir tahun 2001. Setelah produksi opium mencapai rekor pada tahun 2007, pemerintah Afghanistan tetap tak berubah dalam upaya-upaya mereka untuk memberantas ladang-ladang opium di negaranya, sebelum mereka memanen pada musim panas dan pada beberapa daerah yang lebih dingin pada akhir tahun ini. Sementara itu, dua polisi tewas dan enam lainnya terluka ketika kendaraan mereka diledakkan oleh serangan bom pinggir jalan di distrik Sangin di provinsi Helmand yang bergolak Senin, kata Mohammad Hussain Andewal, kepala kepolisian provinsi itu. Dia menuding kelompok militan Taliban sebagai pelaku serangan tersebut. Para pejuang militan Taliban pada saat ini sebagian besar menggunakan bom pinggir jalan dan serangan bom bunuhdiri sebagai taktik serangan mereka yang diduga menyontek dari para pemberontak Irak. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008