Beijing (ANTARA News) - Pemerintah China membuka dan bersedia melakukan dialog dengan Dalai Lama untuk membicarakan masa depan Tibet asalkan tokoh tersebut bersedia mengubah pemikirannya mengenai upaya pemisahannya dari China. "Pemerintah pusat selalu akan terbuka untuk melakukan dialog serta hubungan dengan Dalai Lama, asalkan bersedia menghentikan aktivitasnya selama ini, termasuk dalam upaya menggagalkan Olimpiade," kata Juru Bicara Kementrian Luar Negeri (Kemlu) China Jiang Yu dalam konferensi pers berkala di Beijing, Selasa. Ia mengatakan, sejak dahulu pemerintah pusat selalu terbuka dan ingin bertemu serta melakukan dialog dengan Dalai Lama untuk membahas dan membicarakan berbagai upaya yang konstruktif dan positif mengenai Tibet. Posisi pemerintah pusat, katanya, sudah sangat jelas bahwa Tibet merupakan bagian dari China yang tidak terpisahkan, sehingga apabila Dalai menginginkan pisah dari China maka adalah sesuatu hal yang tidak akan terwujud. "Jikalau Dalai Lama mau mengubah pemikirannya untuk menghentikan sejumlah kekerasan yang selama ini terjadi, juga tidak mengganggu rencana pelaksanaan Olimpiade, maka pemerintah pusat terbuka melakukan dialog," katanya menegaskan. Jiang Yu mengatakan pula bahwa pemerintah pusat selama ini terus memberi perhatian dan dukungan terhadap pelaksanaan pembangunan di Tibet, antara lain dengan telah menyediakan dana miliaran yuan untuk membangun sejumlah infrastruktur dan sarana di wilayah otonomi khusus itu. Pemerintah pusat, katanya, juga memberikan kebebasan beragama dan menghormati HAM bagi warga Tibet, sehingga mereka bisa melakukan upacara keagamaan seperti yang dipercayai. Pemerintah China sendiri sebenarnya berharap agar dialog dengan Dalai Lama bisa segera terwujud untuk bisa menciptakan suasana yang aman, tenang dan damai di Tibet, sehingga berbagai bentuk kekerasan yang selama ini terjadi tidak terulang lagi. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008