London (ANTARA News) - Dua tim Liga Utama Inggris, Liverpool dan Chelsea, untuk ketigakalinya dalam empat musim terakhir akan beradu di semifinal Liga Champion setelah masing-masing menang dalam laga perempatfinal, Selasa waktu setempat. Liverpool unggul dalam dua pertemuan sebelumnya atas Chelsea. Pertama pada 2005 melalui gol "hantu" Luis Garcia yang hingga kini masih diperdebatkan. Pertemuan kedua terjadi di semifinal musim lalu dan Liverpool unggul melalui adu penalti. Pada pertandingan perempatfinal di Anfield, Liverpool menang besar 4-2 atas Arsenal untuk lolos ke babak empat besar dengan agregat 5-3 setelah mereka bermain imbang 1-1 di Emirates pada pertandingan pertama. Skuad Arsene Wenger unggul lebih dulu ketika gelandang Abou Diaby mencetak gol pada menit ke-13 namun sundulan bek Liverpool Sammy Hyypia menyambut umpan tendangan pojok kapten Steven Gerrard pada menit ke-31 berhasil menyamakan kedudukan 1-1, yang bertahan hingga babak pertama usai. Striker asal Spanyol Fernando Torres membawa Liverpool berbalik unggul pada menit ke-69 ketika bola tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti tidak bisa ditahan oleh kiper Arsenal Manuel Almunia. Arsenal menyamakan kedudukan 2-2 melalui Emmanuel Adebayor pada menit ke-84 dan berarti mereka akan menang jika kedudukan tersebut bertahan hingga usai karena keunggulan jumlah gol tandang. Namun satu menit kemudian, bek Arsenal Kolo Toure menjatuhkan pemain sayap Liverpool Ryan Babel di kotak penalti sehingga wasit langsung menunjuk titik putih. Gerrard maju menjadi algojo dan bola tendangan kerasnya ke arah pojok kanan gawang tidak dapat ditahan Almunia meski kiper asal Spanyol itu bergerak ke arah yang benar. Babel kemudian menggenapi kemenangan The Reds menjadi 4-2 melalui golnya memasuki menit kedua injury time dan pasukan Rafa Benitez itupun lolos ke babak empat besar. Penuh Determinasi Sementara itu Chelsea, yang kalah 1-2 pada pertandingan pertama di Turki, bermain penuh determinasi untuk bisa balas mengalahkan Fenerbahce. Pendukung The Blues di Stamford Bridge tidak perlu menunggu lama karena gelandang asal Jerman Michael Ballack membawa mereka unggul pada menit keempat melalui sundulan kepalanya. Gol tersebut berawal dari tendangan bebas Frank Lampard, yang melepaskan bola melengkung ke tiang dekat dan disambut Ballack dengan tandukan yang tak tertahan kiper Volkan Demirel. Dengan demikian agregat imbang 2-2 namun Chelsea diuntungkan oleh gol tandang yang mereka cetak. Chelsea menunjukkan permainan terbaik mereka namun kemudian musibah datang ketika kiper Carlo Cudicini terpaksa keluar lapangan karena cedera. Kiper pengganti Hilario belum pernah bermain sejak Januari lalu sehingga tidak heran Fenerbahce kemudian mencoba peruntungan dengan melepas tendangan jarak jauh. Akibatnya empat pemain belakang Chelsea tiba-tiba tidak kokoh lagi dan pemain Fenerbahce Lugano hampir mencetak gol kalau saja ia lebih tenang menyambut bola umpan tendangan bebas Alex. Namun pada babak kedua Chelsea kembali tampil tenang dan Didier Drogba dua kali hampir menambah keunggulan. Hilario, yang namanya hampir tak terdengar sejak datang ke Chelsea, melakukan dua penyelamatan gemilang pada 10 menit akhir babak kedua. Pertama ia menepis tendangan voli Gokhan Gonul dan kemudian menghadang bola tendangan Colin Kazim-Richards. Saat Fenerbahce mencoba mencari gol, justru gawang mereka kembali kebobolan ketika Frank Lampard menyontek masuk bola umpan silang datar dari Michael Essien pada menit ke-87, demikian Reuters dan AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008