Jakarta (ANTARA News) - "Jatuh bangun aku mengejarmu, namun dirimu tak mau mengerti. Kubawakan segenggam cinta namun kau meminta diriku membawakan bulan ke pangkuanmu" Penggalan lirik lagu dangdut berjudul "Jatuh Bangun" ciptaan Udi S itu melambungkan nama Kristina di blantika musik Indonesia. Dalam lagu itu dikisahkan seorang perempuan yang sepenuh hati mencintai pasangannya, tapi hal itu tak disadari sang pria. Pengorbanan dan kesabaran telah diberikan, namun lagi-lagi pria pujaan itu seolah tak memahami dan selalu menuntut sesuatu melebihi batas kemampuan. Dalam dunia nyata, kehidupan Kristina dengan sang suami Al Amin Nur Nasution secara tersirat tidak jauh berbeda. Rasa cinta dan sayang Kristina membuatnya rela berkorban apa saja, meski sepak terjang sang suami tak membuatnya merasa bahagia sejak awal pernikahan. Pada 4 Januari 2007 Kristina dipersunting Amin yang merupakan anggota DPR dari Fraksi PPP. "Abang orang yang baik dan sangat menghargai saya sebagai penyanyi, mungkin itu pula yang membuat saya jatuh hati," katanya ketika ditanya alasan menikah dengan Amin. Kehidupan cinta mereka tidak berlangsung lama. Sejak menikah, Amin melarang Kristina menyanyi yang berbuntut pembubaran manajemen artis yang didirikan keluarga untuknya. Ibu Kristina, Dariyah, juga tak memberikan restu sepenuhnya hingga sehari sebelum pernikahan berlangsung. Dariyah khawatir Amin akan membatasi karir putrinya di dunia keartisan. Ia paham betul si penopang ekonomi keluarga itu masih ingin terus menyanyi. Gugat Cerai Lima bulan setelah pernikahan, tepatnya 29 Juni 2007, Kristina mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan. "Sebabnya macam-macam. Tapi intinya bahwa Kristina merasa perkawinannya tidak bisa diteruskan karena selalu terjadi perselisihan sehingga tidak bisa dipertahankan lagi," papar pengacara Elsa Syarif yang ditunjuk Kristina sebagai kuasa hukumnya. Proses sidang perceraian bergulir. Perempuan kelahiran 8 Mei 1976 ini dengan tegas menolak permintaan Amien untuk berbaikan, bahkan sempat menyanyikan penggalan lagu "I`m Sorry Good Bye" milik Krisdayanti sebagai ungkapan hatinya. "Bersuamikan seorang Al Amin Nasution aku harus ekstra sabar. Tapi disitu ada limitnya juga," katanya suatu ketika. Menurut dia, kalau misalnya sabar terus-terusan tapi diinjak-injak, dia juga tidak mau. "Tapi aku anggap semuanya sebagai proses hidup harus dijalani. Aku orangnya keras. Sampai pada batas kesabaranku ketika ada tawaran yang nawarin nyanyi aku udah nggak mau minta-minta lagi. Karena aku udah jengkel dan bosan. Nggak mungkin aku nyanyi lagi. Tapi akhirnya dia sendiri yang nyuruh aku menerima," begitu curahan hati Kristina, seperti dikutip dari laman "Tabloid Wanita Indonesia". Namun lagi-lagi dalam hitungan lima bulan setelah gugatan cerai, Kristina membuat berita mengejutkan dengan mencabut gugatannya pada 8 November 2007. Keputusan itu dilatarbelakangi momentum Idul Fitri 1428 Hijriyah yang membuka pintu maafnya pada sang suami. Menjelang akhir Ramadhan, Amin mendatangi Kristina dan keluarganya yang sedang berada di Bekasi. "Dalam perbincangan itu kita mau baikan. Niatnya baik, mau melangkah lebih baik lagi untuk membangun keluarga sakinah. Kata aku `Let`s go lah`, kalau niatnya baik kenapa tidak. Sebagai manusia biasa, kita kan tak luput dari salah," kata Kristina yang tak memungkiri masih mencintai Amin. Demi Cinta Dalam sebuah wawancara ketika Kristina mengumumkan pernikahan, ia mengaku rasa cinta telah membuatnya mantap menerima Amin apa adanya. Cinta pula yang kemudian membuat Kristina akhirnya memaafkan sang suami. Tapi, lima bulan setelah rujuk, Kristina harus menelan pil pahit ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menciduk Amin di salah satu ruangan di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Rabu (9/4) dini hari. "Barang bukti kami temukan di lapangan terhadap yang bersangkutan berjumlah hampir Rp4 juta rupiah saat penangkapan dan kurang lebih Rp67 juta di kendaraan AN," kata Ketua KPK Antasari Azhar. Bersama Amin juga ditangkap Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau Azirwan. Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. KPK juga menangkap sekretaris Amin, sopir Azirwan, dan seorang wanita. Beberapa jam setelah penangkapan, Kristina muncul di Gedung KPK. Ia mengenakan baju berwarna hijau dengan didampingi tiga orang. Kedatangan Kristina sontak menarik perhatian sejumlah wartawan yang telah menunggu di gedung KPK sejak pagi. Di tengah kerumunan wartawan, wanita berpostur mungil itu hanya bungkam. Dia hanya sesekali menebar senyum walaupun tubuhnya terhimpit sejumlah wartawan. Tanpa menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan wartawan, Kristina langsung bergegas memasuki gedung KPK. Kamis (10/4) dini hari Kristina keluar gedung. Kali ini ia tak menolak ketika wartawan meminta komentarnya terkait penangkapan Amin. Ada yang berbeda dari Kristina ketika menghadapi wartawan kali ini. Dia tidak berurai air mata seperti ketika menghadapi gugatan cerainya kepada Amin, walaupun riasan tipis di wajahnya seakan tak mampu menyembunyikan kesedihan. Secara fisik Kristina terlihat lebih tegar daripada kondisi saat menghadapi perceraian di awal pernikahannya. Langkahnya juga terlihat mantap. Seperti "Jatuh Bangun"nya, sanggup atau tidak, Kristina kali ini kembali harus berlapang dada menghadapi cobaan yang menimpa rumah tangganya. "...Jatuh bangun aku mencintai, namun dirimu tak mau mengerti. Kutawarkan segelas air namun kau meminta lautan, tak sanggup diriku sungguh tak sanggup..." (*)

Pewarta: Oleh Desy Saputra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008