Padang (ANTARA News) - Sejumlah istri nelayan tradisional di kawasan pantai Kota Padang, Sumatera Barat, mulai gamang menjelang tahun ajaran baru 2008, karena menghadapi biaya pendidikan anak mereka untuk masuk sekolah. Informasi dihimpun pada sejumlah istri nelayan di kawasan Pantai Padang, Sumbar, kemarin, mengaku, memang agak gamang memikirkan biaya masuk sekolah anak pada tahun ajaran baru yang diperkirakan bulan depan. "Ekonomi makin sulit dampak kenaikan harga sejumlah sembilan bahan pokok dan kebutuhan harian lainnya. Pendidikan anak ingin dilanjutkan," tutur Murni (40) salah satu istri nelayan di kawasan pantai Padang itu. Pendapatan keluarga yang diandalkan semata dari hasil melaut sang suami, tidak pula stabil akhir-akhir ini, dampak cuaca kurang baik. "Hasil diraih suami melaut, terkadang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam sehari saja," katanya dan menambahkan, bahkan dalam sehari melaut, tidak mendapatkan ikan. Namun, apa boleh buat, karena menangkap ikan istilahnya "rezeki harimau" terkadang banyak dapat dan ada yang tidak sama sekali. Perempuan punya anak yang akan tamat SMP itu, menuturkan, untuk biaya masuk sekolah anak butuh uang Rp1 jutaan, untuk bayar uang masuk dan perlengkapan --pakaian dan buku--. Apalagi, masuk SMA tentu biaya yang harus dipersiapkan akan lebih banyak lagi, sementara kebutuhan harian harus dipenuhi juga. Sebab, kata wanita paruh baya itu, bagi seorang keluarga nelayan, mendapatkan uang sekitar satu jutaan itu, tidak lah mudah. Kendati dampak kenaikan harga kebutuhan harian dan pokok belakangan ini memang mempengaruhi nelayan dalam mengatur pengeluaran keluarga. Justru itu, kata perempuan paruh baya itu, wajar kegamangan mewarnai pikiran, menjelang usainya UN akhir April 2008. M. Rafit (40), seorang nelayan di kawasan Pantai Padang, mengatakan, sejak sebulan terakhir pendapatan nelayan cenderung berkurang, dampak cuaca bulan terang, musim hujan dan badai. "Kini harga ikan tergolong membaik, tetapi hasil tangkapan tergolong berkurang," katanya sembari menjelaskan, jenis ikan permukaan, untuk satu baskom (30 kg) dinilai pedagang penampung Rp200 ribu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008