Jakarta (ANTARA News) - Gerakan pembangunan masyarakat sejahtera (Gerbangmastra) yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, untuk menanggulangi kemiskinan dan ketertinggalan masyarakat dinilai berhasil karena tidak sekadar meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menanggulangi kemiskinan, tapi juga efektif meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membangun daerahnya sendiri. Penilaian keberhasilan tersebut disampaikan Wakil Rektor Western Mindanao State University (Filipina), DR. Milabel E. Ho, yang beberapa kali mengunjungi Kabupaten Kolaka, terkait kerja sama Pemda Kabupaten membangun rumah sakit umum daerah dan pusat pendidikan keperawatan terbesar di Indonesia bagian timur tersebut, demikian keterangan tertulis Pemda Kolaka yang diterima di Jakarta, Minggu. Keterangan itu menyebutkan, penilaian yang sama juga dikemukakan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suryadharma Ali yang pernah mengunjungi Kolaka, serta Panglima Kodam VII Wirabuana, Mayjen TNI, Arief Budi Sampurno. Menurut Milabel, dalam keterangan tertulis tersebut, meski kedatangannya ke Kolaka secara resmi berkaitan dengan kerja sama pengembangan Akademi Keperawatan (Akper) Kolaka, dirinya sulit menafikan sisi keberhasilan daerah itu dalam memberdayakan kalangan ekonomi lemah. "Yang kami lihat, pemerintah Kabupaten Kolaka menaruh kepedulian yang tinggi dalam menanggulangi kemiskinan dan mengembangkan sumber daya manusia," kata Milabel Ho. Ia yakin, dengan kepedulian setinggi itu, keinginan Pemda Kabupaten Kolaka dan segenap masyarakatnya mengembangkan daerah, akan segera terwujud. "Terutama berkaitan dengan kerja sama kami mengembangkan SDM keperawatan. Kami yakin Kabupaten Kolaka akan segera berbicara di kancah internasional," ujar Milabel. Dalam kunjungan kerjanya ke Kolaka beberapa waktu lalu, Menneg Koperasi dan UKM juga sempat memuji Gerbangmastra sebagai program pemberantasan kemiskinan yang tidak sekadar bersifat simbolis, tetapi mampu melonjakkan partisipasi aktif masyarakat untuk membangun sendiri diri, keluarga dan daerahnya. "Saya benar-benar kagum dan mendukung penuh program yang melibatkan seluruh masyarakat ini," kata Suryadharma saat itu. Sementara Pangdam VII Wirabuana, Arief Budi Sampurno, yang menyaksikan langsung pelaksanaan desa model Gerbangmastra di Desa Wesalo, berupa bedah rumah atap lantai dan dinding (Aladin) milik warga pra sejahtera, mengaku terkesan. "Saya yakin, ini tak hanya membuat mereka keluar dari kemiskinan, tetapi juga mampu meningkatkan rasa memiliki akan program pemerintah daerah," kata Arief. Program desa model gerakan pembangunan masyarakat sejahtera (demo gerbangmastra) tahun ini memasuki tahun puncak, sejak pencanangannya sekitar tiga tahun lalu. Selama tiga tahun ini, dengan bermodalkan partisipasi penuh masyarakatnya, Pemda Kabupaten Kolaka telah memperbaiki setidaknya 1.080 unit rumah tidak layak huni menjadi layak huni. Di luar semua itu, masih ada sekitar 7.000 rumah yang sebelumnya hanya berlantai tanah, kini telah berlantai semen. "Kita mendapatkan dukungan para pengusaha yang menyumbang lebih dari 40 ribu zak semen gratis," kata Bupati Kolaka, Buhari Matta. Menurut Buhari, program itu pun secara tidak langsung telah ikut menaikkan pendapatan per kapita masyarakat Kolaka yang tahun ini tercatat sebesar Rp12.900.000 per tahun. Tidak hanya itu, melalui program bantuan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu, Pemda Kolaka baru saja usai membiayai Sarini (12), warga Desa Ranomentaa, Kecamatan Watubangga. Sarini yang mengidap penyakit Tetralogi Fallot, atau kelainan jantung bawaan, telah mendapatkan pengobatan di RSCM selama tiga bulan, hingga sembuh. "Biayanya ditanggung sepenuhnya oleh Pemda Kolaka," kata dr Anton, yang turut mendampingi Sarini selama tiga bulan di RSCM, dalam keterangan tertulis Pemda Kolaka. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008