Bandung (ANTARA News) - Terkait aksi perusakan gedung Sekretariat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bandung di Jalan Raya Katapang, Kabupaten Bandung, Senin siang, aparat Polwiltabes Bandung melakukan penjagaan ketat di sejumlah sekretariat partai tersebut. "Kami tidak mau kecolongan dengan kejadian itu. Oleh karenanya, kami sudah siapkan sejumlah personel untuk melakukan penjagaan di sekretariat PKS, baik tingkat kecamatan maupun kota serta tingkat daerah yang berkedudukan di Bandung," kata Kapolwiltabes Bandung Kombes Pol Bambang Suparsono kepada pers, di Bandung, Senin. Dia mengatakan, penjagaan itu dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak ada orang `iseng` yang mengganggu ketenangan suasana pasca Pilgub Jabar yang untuk sementara dimenangkan oleh pasangan Cagub dari kubu PKS. "Kami juga melakukan kerjasama penjagaan dan pengawalan dengan petugas yang menjaga sekretariat PKS itu sendiri," katanya. Sementara itu, Kapolres Bandung AKBP Ahmad Dofiri mengatakan, Endang (30) yang diduga menjadi salah seorang tersangka pelaku pelemparan bom molotov di DPD PKS Kabupaten Bandung saat pemeriksaan mengaku melakukan aksi tersebut atas inisiatif sendiri. "Aksi ini tidak direncanakan sebelumnya. Tersangka mengaku atas inisiatif sendiri," kata Kapolres. Kantor DPD PKS yang berada di Jalan Katapang, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dilempari bom molotov pada Senin siang sekitar pukul 13.15 WIB. Seorang tersangka pelaku pelemparan tersebut telah ditangkap.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008