Semarang (ANTARA News) - Pertikaian yang terjadi di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) harus dihentikan jika ingin mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin Rembang KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) di Semarang, Selasa, menyatakan jika PKB ingin mengikuti pemilu maka kubu Gus Dur (Abdurrahman Wahid) dengan Muhaiman Iskandar harus menghentikan pertikaian. "Kalau melihat kondisi yang terjadi saat ini, saya dan orang-orang bawah bingung sebetulnya PKB mau ikut pemilu apa tidak," katanya. Ia mengatakan, mengapa mereka menargetkan mau menang sekian persen. "Apa tidak mengerti bahwa gegeran yang terjadi di tubuh PKB itu akan berpengaruh terhadap pendukungnya," katanya. Menurut dia, kalau pertikaian tidak segera diselesaikan nanti akan timbul masalah juga di Komisi Pemilihan Umum (KPU), siapa yang mau diterima KPU pihak Ketua Umum PKB (Muhaimin) atau Ketua Dewan Syuro (Gus Dur). "Mereka itu keponakan dan paman. Rumahnya juga bertetangga, mengapa tidak berusaha bertemu berdua untuk menghentikan perselisihan, setelah pemilu dilanjutkan lagi. Berhenti dulu seperti biasa, nanti diteruskan sesudah pemilu," katanya. Pertemuan itu, katanya, perlu dilakukan kalau mereka memikirkan pemilu 2009, kalau tidak terserah mereka. Ketika disinggung apakah bersedia menjadi mediator, Gus Mus mengatakan, mereka tidak butuh mediator. "Saran saya Muhaimin harus bertemu dengan pamannya (Gus Dur), ngomong berdua, apa yang lebih baik dilakukan," katanya. Menurut dia, pihaknya ketemu dengan Muhaimin atau Gus Dur sudah biasa, tetapi mereka tidak pernah bicara masalah PKB.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008