Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kepada semua warga, baik Muslim maupun non-Muslim, agar memahami pelaksanaan syariah (hukum Islam) secara utuh dan penuh keyakinan. "Selama ini, syariah hanya dipahami kulitnya saja, sehingga syariah hanya dilihat secara sempit oleh umat Muslim dan sebagai sesuatu yang membahayakan oleh umat non-Muslim," katanya, saat memberikan pengarahan pada acara pembukaan Semiloka Mahasiswa dan Kongres ke-7 Forum Mahasiswa Syariah se-Indonesia (Formasi), di Istana Wapres, Jakarta, Rabu. Kalla menegaskan, pelaksanaan syariah harus dilihat dari tiga hal, yakni aqidah, ibadah dan muamalah. Di Indonesia, tidak ada satu pun pihak atau hal yang menghalangi orang untuk menjalankan syariah baik Muslim maupun non-Muslim. "Saya sering tersinggung ketika ada orang yang bertanya apakah Indonesia sudah menjalankan syariah atau belum. Karena, syariah itu sudah berjalan dengan sendirinya, baik secara individu, nasional maupun dalam semangat kebangsaan di negara ini," tuturnya. Syariah tidak bisa dilihat hanya karena seseorang atau suatu daerah penduduknya mayoritas mengenakan baju koko, pandai berbahasa Arab dan lain-lain, tambah Wapres. Syariah, lanjut Jusuf Kalla, harus dilaksanakan dengan penuh keyakinan dan kejujuran agar syariah benar-benar dapat memberikan keadilan dan kemaslahatan bagi umat. "Jadi, bukan pahami kulit-kulitnya saja," ujar Wapres. (*)

Copyright © ANTARA 2008