Cirebon (ANTARA News) - Gubenur Jawa Barat Danny Setiawan yang juga calon Gubernur incumben dalam Pilgub Jawa Barat mengaku ikhlas dan sabar menerima hasil sementara penghitungan suara Pilgub Jabar yang menduduki urutan terakhir dibawah dua pasangan kandidat lainnya. "Saya kira, hasil itu merupakan kenyataan yang harus diterima. Saya hargai dengan ikhlas dan sabar, karena sejak semula para kandidat sudah menyatakan siap kalah dan siap menang," katanya usai melantik Subardi dan Sunaryo HW sebagai Walikota dan Wakil Walikota Cirebon periode 2008-2013 di Gedung DPRD Kota Cirebon, Jabar, Rabu. Seperti diketahui hasil pengumpulan suara sementara di KPUD Jawa Barat, pasangan Danny Setiawan-Iwan Sulanjana yang diusung Golkar dan Demokrat masih terseok di urutan ketiga dibawah pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf dan Agum Gumelar-Nu`man Abdul Hakim. Danny juga tidak mau menjawab mengapa sampai suaranya terpuruk. "Saya kira anda bisa jawab sendiri," kilahnya. Namun Danny mengatakan, dirinya tidak mau berburuk sangka dengan menyalahkan mesin politik Partai Golkar maupun Partai Demokrat. "Saya tidak beranggapan seperti itu, tetapi warga partai sendiri dan masyarakat luas yang bisa menilai sendiri," katanya. Sebelumnya pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kota Cirebon dengan agenda Pelantikan Walikota/Wakil Walikota, Danny mengatakan, menerima apapun hasil Pilgub dengan lapang dada karena yakin pada hakekatnya hasil itu ditentukan oleh Allah SWT. "Saya mengajukan permohonan maaf atas kekurangan dan kehilafan selama menjadi gubernur. Semoga Allah memberkati Jabar dan memilih pemimpin terbaik untuk Jawa Barat," katanya. Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Jawa Barat yang telah melaksanakan hak pilihnya dalam Pilkada langsung di lima kabupaten/kota termasuk Pilgub Jabar serta terciptanya suasana pemilihan yang kondusif. "Suasana kondusif selama Pilkada hendaknya terus dipertahankan dalam Pemilu selanjutnya agar Jabar menjadi barometer kehidupan demokrasi di Indonesia," katanya. Kepada kepala daerah yang telah dipercaya rakyat, Gubernur meminta mereka bekerja keras untuk penuhi janji dan harapan masyarakat dengan penuh kesungguhan dan pengabdian. Gubernur mengingatkan, sesuai UU 32/2004 titik berat otonomi daerah berada di kabupatan/kota sehingga bupati dan walikota mempunyai kewenangan lebih luas. "Bupati dan Walikota merupakan figur utama peningkatan kesejahteraan rakyat dan Indek Pembangunan Manusia (IPM), adapun provinsi hanya berfungsi melakukan fasilitasi, koordinasi, pembinaan dan pengawasan," katanya. Usai pelantikan, gubernur juga mengingatkan, dari tiga faktor penentu angka IPM, faktor daya beli masyarakat merupakan faktor yang berada diluar kemampuan propinsi untuk melakukan kontrol karena melambungnya harga kebutuhan pokok dipengaruhi kebijakan nasional, dan kebijakan nasional juga dipengaruhi kondisi ekonomi dunia. "Jadi melambungnya harga kebutuhan pokok juga sangat tidak diharapkan oleh Gubernur karena pasti akan menurunkan daya beli masyarakat," kata Danny Setiawan yang pernah bersekolah dasar di Kota Cirebon itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008