Accra (ANTARA News) - Kesepakatan dalam putaran Doha merupakan hal penting untuk menemukan solusi jangka panjang atas kenaikan harga pangan, ungkap kepala Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), Sabtu. "Kita harus bisa sesegera mungkin mendapatkan kesimpulan dari agenda pembangunan Doha, khususnya di bidang pertanian," kata Supachai Panitchpakdi dalam konferensi pers pada malam pertemuan puncak UNCTAD di Ghana. Harga biji-bijian utama yang berlipat dua di pasar international sejak pertengahan tahun 2007 membuat risiko kelaparan dan kemiskinan di negara berkembang meningkat tajam. Harga yang berlipat itu juga memicu kepanikan pangan di sebagian Asia dan Afrika. Panitchpakdi, mantan ketua Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), mengatakan bahwa tercapainya kesepakatan dalam perundingan pertanian WTO serta penghapusan subsidi negara kaya merupakan hal penting bagi pemecahan krisis pangan untuk jangka panjang. "Banyak dikatakan bahwa penghapusan distorsi-distorsi dapat menghasilkan kenaikan harga pangan," katanya dikutip Reuters. "Tetapi efek netto-nya akan bisa memberi peluang bagi petani di negara miskin untuk mendapat harga realistis sehingga mereka bisa meneruskan peningkatan produksinya." Direktur-Jenderal WTO, Pascal Lamy, sebelumnya mengatakan bahwa WTO dapat menangani distorsi sistematik ke pasar internasional pangan yang berasal dari kenaikan tarif-tarif dan subsidi, namun WTO tidak bisa berbuat apapun untuk memperbaiki krisis yang sedang terjadi. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008