Kuala Lumpur (ANTARA News) - Polisi Malaysia telah menahan sembilan orang Indonesia yang diduga bertanggungjawab atas kasus-kasus perampokan bersenjata di beberapa daerah pemukiman mewah, kata laporan berita di sini, Ahad. Setelah mendapat informasi dari masyarakat, polisi Sabtu melakukan serangan menjelang fajar terhadap markas para pekerja bangunan. Serangan itu melibatkan 57 petugas polisi dan para anggota bagian penyelidikan kejahatan distrik setempat di negara bagian Sarawak timur. Para tersangka, diduga telah memasuki negara bagian itu melalui visa kunjungan sosial, dan berusaha menjadi buruh sebuah perusahaan pembangunan, bersembunyi di dalam bedeng-bedeng dengan para pekerja dari Indonesia lainnya, kata harian News Straits Times melaporkan. Polisi juga menangkap beberapa senjata termasuk dua pistol buatan rumahan, sembilan peluru kaliber-38, senjata tombak, senjata mainan, tujuh pisau, sebuah kampak, serta barang-barang lainnya yang diduga telah digunakan untuk perampokan dengan senjata. "Penyelidikan-penyelidikan kami menunjukkan bahwa terdapat empat geng yang bertanggungjawab terhadap aksi-aksi perampokan itu," kata wakil kepala kepolisian negara bagian itu, Abdul Rahman Husain. "Kendatipun demikian, kami sungguh heran melihat bahwa kami telah menyidik mereka tinggal bersama di dalam bedeng-bedeng itu," katanya. Abdul Rahman mengatakan, polisi telah melancarkan operasi Kamis lalu menyusul terjadinya perampokan-perampokan bersenjata di perumahan-perumahan mewah di negara bagian itu. Semua tersangka saat ini ditahan di kantor-kantor pusat kepolisian, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008