Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan merombak struktur organisasi Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), agar lebih fokus menekan biaya operasi yang dikembalikan (cost recovery) dan peningkatan produksi migas. Rapat yang membahas kajian reorganisasi tersebut dipimpin Menteri Energi SUmber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, yang dihadiri Dirjen Migas, Luluk Sumiarso, Kepala BP Migas, Kardaya Warnika, beserta seluruh deputinya dan calon Kepala BP Migas, R. Priyono, di Jakarta, Selasa. Luluk mengatakan, perombakan struktur BP Migas agar badan tersebut lebih sesuai dengan UU, yakni pengendalian operasi hulu migas. "Intinya, bagaimana BP Migas bisa lebih lincah bergerak, namun tetap sesuai koridornya," katanya. Sedangkan, Kardaya mengatakan, kajian perombakan sudah dilakukan BP Migas sejak tahun lalu. Kajian tersebut juga melibatkan antara lain Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menneg PAN) dan ahli-ahli. Sebagai organisasi yang dibentuk 2002, lanjutnya, BP Migas dinilai perlu dilakukan evaluasi. "Namun, pembahasan kajian ini belum selesai, masih akan dibahas lagi," katanya. Menurut Kardaya, kajian tersebut melihat struktur mana yang perlu dihilangkan dan mana yang perlu ditambah. "Bagaimana membuat BP Migas tidak birokratis agar mampu mempercepat proses," katanya. Ia menambahkan, dalam struktur baru juga kemungkinan ada divisi yang mengawasi sisi hilir misalkan LNG Tangguh, Papua mengingat proyek tersebut dioperasikan kontraktor. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008