Puluhan orang antre mendapatkan minyak tanah di salah satu agen minyak tanah di Surabaya, Rabu (3/9). Antrean tersebut dipicu kenaikan elpiji beberapa hari lalu. (FOTO ANTARA/Eric Ireng)
Komentar
10 Januari 2009
Amerika dan Australia adalah bangsa yang berjaya dan merasa memiliki tanah bangsa lain. Mereka berprinsip sesama penjajah harus saling mendukung.
00BalasLaporkanHapus
8 Januari 2009
Sesama Timur tengah perang, tapi Indonesia malah kebakaran jenggot. mending jihat untuk membasmi korupsi di negeri sendiri. Arab Saudi dll aja tenang2 saja. kita ini sudah dibodohi bangsa arab sejak lama tapi nggak pernah sadar
00BalasLaporkanHapus
8 Januari 2009
malu-maluin perang nggak selesai2, sesama nenek moyang yang sama. Arab mah nggak pernah damai, nggak sesama Arab, nggak sama Israel perang terus. emang doyan perang kali ya bangsa arab. nggak pernah akur. Palestina lawan israel perang, bangsa arab lainnya pada kemana...?
00BalasLaporkanHapus
6 Januari 2009
kepada prabowo.. kamu mungkin memang gak punya hati dan perasaan. mungkin kamu yang sering beri komentar mendukung israel. mungkin juga kamu mossad. saya tidak peduli.kalo mau komentar yang mendamaikan bukan yang mengompori tindakan penjajah. kamu belajar uud 45 gak?
00BalasLaporkanHapus
6 Januari 2009
Perlu diketahui bahwa pada dasarnya perjuangan rakyat Palestina adalah melawan \"Zionis\", bukan perang karena agama. Sentimen agama hanyalah efek dari pokok permasalahan, dimana kebetulan yang dijajah & penjajah mayoritas berbeda agama. \"Zionis\", kalau dulu = \"Kolonial\", ya = \"Penjajah\" (please visit: id.wikipedia.org/wiki/Zionisme ). Ingat, dlm pembukaan UUD45, kita adalah Bangsa yang menentang penjajahan. Penderitaan rakyat Palestina = penderitaan kita selama dijajah bangsa asing.