ANTARA - Pemerintah Indonesia akan merapikan data kematian dan pasien aktif COVID-19. Juru bicara Menkomarves, Jodi Mahardi (8/9) menyatakan hal ini dilakukan untuk mencegah bias data dan meningkatkan akurasi asesmen selama dilakukannya pembatasan kegiatan masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia.(Helmut Timothy/Satrio Giri Marwanto/Gracia Simanjuntak)