Palu (ANTARA News) - Jajaran Brigade Mobil (Brimob) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) selama beberapa hari terakhir meningkatkan patroli keamanan di wilayah bekas konflik Kabupaten Poso, terutama pada malam hari.

Upaya ini dilakukan guna melindungi anggota masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah Ramadan pada malam hari di masjid-masjid.

Kepala Satuan Brimob Polda Sulteng, AKBP Gatot Mangkurat, yang dihubungi ANTARA di Palu, Rabu, mengatakan peningkatan patroli keamanan khususnya pada malam hari di wilayah Poso itu, untuk mengantisipasi munculnya aksi teror atau gangguan keamanan lainnya.

"Tujuannya semata-mata untuk memberikan rasa aman kepada semua anggota masyarakat, terutama bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah Ramadan," katanya.

Dia mengatakan, peningkatan patroli polisi pada malam hari itu terkait adanya kekhawatiran sebagian warga Poso, menyusul insiden peledakan petasan besar dekat sebuah masjid di Kecamatan Poso Pesisir serta terbakarnya sebuah pos polisi di pinggiran selatan kota Poso beberapa hari lalu.

"Kami berharap melalui peningkatan kegiatan patroli ini, dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat luas," tuturnya.

Menjawab pertanyaan, Mangkurat mengatakan kegiatan patroli yang dilakukan aparatnya tersebut memprioritaskan daerah-daerah rawan kejahatan dan aksi teror, termasuk rumah-rumah yang ditinggalkan penghuninya ketika menuju ke masjid untuk melaksanakan Salat Isya dan Salat Tarawih.

Guna mengantisipasi munculnya tindakan kriminal atau aksi teror di wilayah tersebut, lanjut dia, pihaknya menyebarkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan guna mengantisipasi kejadian yang akan muncul.

"Dalam kegiatan patroli ini, kami mengerahkan pasukan Brimob dengan jumlah kekuatan dua peleton," tuturnya, dan menambahkan pengerahan aparat itu sampai ke wilayah pedalaman hingga menjelang terbit matahari.

Mangkurat mengajak semua komponen masyarakat di wilayah Poso turut bersama aparat keamanan meningkatkan kewaspadaannya terhadap semua gejala yang dapat memunculkan terjadinya gangguan kamtibmas, guna mempertahankan situasi kondusif yang sudah tercapai kurun tiga tahun terakhir di bekas daerah konflik tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009