Solo (ANTARA News) - Keluarga Susilo alias Adib, seorang yang tewas dalam penyergapan Noordin M Top pekan lalu di Solo, berangkat ke Jakarta Kamis sore untuk menjemput jenazah Adib.

Keluarga Adib yang diwakili oleh Sugiyanto, kakak Adib, berangkat ke Jakarta dengan didampingi oleh kuasa hukumnya yang berasal dari Tim Pembela Muslim (TPM), Anies Prijo Ansharie.

Selain bersama kuasa hukumnya, keberangkatan Sugiyanto ke Jakarta juga didampingi oleh tiga orang anggota keluarga lainnya.

Mereka berangkat ke Jakarta menggunakan mobil dan berangkat satu hari lebih awal dari keberangkatan Keluarga Bagus Budi Pranoto alias Urwah dan Ario Sudarso alias Aji yang akan berangkat Jumat pagi (25/9).

"Keberangkatan keluarga Adib ke Jakarta bertujuan untuk menjemput jenazah Adib karena kami sudah mendapat informasi dari Poltabes Surakarta bahwa jenazah yang ada di Jakarta adalah Adib," kata kuasa hukum keluarga Adib, Anies Prijo Ansharie di Solo.

Selain menjemput jenazah Adib, lanjutnya, keluarga Adib juga akan menengok istri Adib, Putri Munawaroh yang sekarang masih dirawat di Jakarta.

"Hingga saat ini kami juga belum mengetahui secara langsung kondisi Putri," kata dia.

Berdasarkan informasi dari kepolisian, kata Anies, kondisi Putri saat ini dalam sudah membaik.

"Setelah mengetahui secara langsung kondisi Putri, kami akan menanyakan status hukum Putri terkait kasus tersebut, apakah menjadi saksi atau juga menjadi tersangka," kata dia.

Hingga waktu tujuh kali 24 jam, kata Anies Prijo Ansharie, pihak keluarga belum mendapat kejelasan dari Mabes Polri mengenai kondisi dan status Putri terkait kasus penyergapan pekan lalu.

Aparat menyergap anggota teroris di rumah yang disewa Susilo yang berada di Kampung Kepuhsari, Mojosongo, Kota Solo, pada Kamis (17/9).

Penyergapan tersebut mengakibatkan empat orang tewas, yaitu Noordin M Top, Susilo alias Adib, Bagus Budi Pranoto, dan Ario Sudarso, serta satu orang lainnya yang luka parah, Putri Munawaroh yang juga istri Susilo. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009