Jakarta (ANTARA News) - Juara dunia bulu tangkis 2001 Hendrawan mengenal Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid sebagai sosok humoris dan jauh dari angker.

"Sewaktu memenangi Piala Thomas 2000, kami diundang ke Istana. Biasanya kalau di istana pada jaman Presiden Soeharto dan Habibie kesannya angker karena presidennya serius, tetapi pada masa Gus Dur kesan itu hilang," kata mantan pemain nasional itu saat dihubungi, Rabu.

Ia mengatakan, karena terbiasa dengan suasana khidmat, para atlet yang diundang tidak banyak bicara, "tapi Gus Dur malah cerita-cerita yang lucu, jadinya kami malah tertawa semua," kata peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 tersebut.

Hendrawan yang juga pernah diundang ke ruang kerja Presiden yang menjabat pada 1999-2001 itu usai meraih gelar juara dunia bersama ganda putra Tony Gunawan/Halim Haryanto, mengaku berterima kasih dengan ditetapkannya Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada beliau karena berkat kebijakan Gus Dur ada Imlek, bahasa, tulisan, dan sekolah mandarin. Paling tidak beliau berani memulai," kata Hendrawan yang sekarang menjalani karirnya sebagai pelatih di Malaysia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009