Jakarta (ANTARA News) - Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Brigjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus menyatakan kerjasama dengan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) tetap berjalan baik dan kedua belah pihak terus berdialog meski keduanya belum pasti melakukan latihan bersama.

"So far good`-lah," katanya kepada wartawan usai sertijab Danpomad di Mako Pomad, Jakarta, Rabu.

Lodewijk menyebut latihan bersama pasukan khusus kedua negara sangat menguntungkan kedua pihak, sedangkan kedua pihak berkepentingan meningkatkan profesionalismenya sebagai personel pasukan khusus, terutama dalam penanganan terorisme.

"Ya sama. Kedua negara sangat membutuhkan. Karena konteks kita kan terorisme. Ya kita butuh mereka juga butuh. Jadi sama-sama saling mendukung," ungkapnya.

Kopassus menjalin kerjasama pendidikan dan latihan dengan sejumlah negara seperti AS, namun terhenti menyusul embargo militer AS terhadap Indonesia pada 1999.

Bahkan setelah AS mencabut embargo militernya terhadap Indonesia pada November 2005, AS belum mau memberikan pelatihan dan pendidikan bagi Kopassus.

Padahal, pascapencabutan embargo militer itu, AS telah membuka kembali kerjasama "International Military Education and Training" (IMET), "Foreign Military Sales" (FMS), "Foreign Military Financing" (FMF), dan "Defence Export" dengan Indonesia.

Awal pekan bulan ini Indonesia mengirimkan tim ke AS untuk menjajaki kembali kemungkinan prajurit Kopassus kembali berlatih di AS.

Tim ini beranggotakan unsur Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Mabes TNI.

Meski hasilnya positif, namun kepastian Kopassus untuk dapat berlatih kembali di AS belum diperoleh. (*)

R018/D011/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010