Yogyakarta (ANTARA News) - Jumlah penduduk Kota Yogyakarta, yang luasnya 32,5 kilometer persegi, turun sekitar lima persen dibandingkan sepuluh tahun silam yang berjumlah 396.111 jiwa.

"Untuk jumlah pastinya kami belum bisa menyampaikan karena harus menunggu persetujuan dari Presiden yang akan ditandatangani pada 16 Agustus," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta, Arina Yuliati, Senin, ketika menyampaikan hasil sensus penduduk 2010.

Ia menyatakan, Kota Yogyakarta memang mengalami kecenderungan penurunan jumlah penduduk. Jumlah penduduk hasil sensus pada 2000 juga mengalami penurunan dibanding sensus penduduk 1990.

Menurut dia, kecenderungan penurunan jumlah penduduk Kota Yogyakarta tersebut sudah mulai terlihat dari hasil sensus penduduk tahap pertama pada 1-7 Mei dan mulai terlihat cukup jelas berdasarkan hasil sensus penduduk tahap kedua yang berakhir pada 31 Mei.

Berdasarkan hasil analisis sementara, Arina menyatakan, penurunan jumlah penduduk dari hasil sensus pada 2010 dipengaruhi adanya kebijakan pemerintah untuk mengumumkan kelulusan sekolah menengah atas atau kejuruan pada awal Mei.

Kondisi tersebut menyebabkan, siswa-siswa SMA/SMK yang berasal dari luar Kota Yogyakarta sudah tidak lagi berada di Kota Yogyakarta pada saat sensus penduduk dilaksanakan.

"Begitu pula dengan wisuda UGM (Universitas Gadjah Mada) pada pertengahan Mei, sehingga sudah banyak anak kost yang tidak lagi berada di kota. Kondisi ini menyatakan bahwa mutasi penduduk di Kota Yogyakarta sangat cepat," katanya.

Selain sebab jangka pendek tersebut, ia juga menyatakan, penurunan penduduk di Kota Yogyakarta juga disebabkan oleh bencana alam gempa bumi yang terjadi pada 2006, dan juga karakteristik kota yang sudah jenuh dengan kepadatan penduduk per meter persegi mencapai 10 kali lipat dibanding Kabupaten Gunungkidul.

"Karakteristik kota yang sudah jenuh ini akan menyebabkan sulitnya kenaikan jumlah penduduk, sehingga kecenderungan yang terjadi adalah penurunan jumlah penduduk," katanya.

(E013/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010