Kupang (ANTARA News) - Penduduk miskin di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terbanyak ada di pedesaan, mencapai 903.700 orang atau 25,35 persen, dibandingkan dengan penduduk miskin di Kota sebanyak 109.400 orang atau 14,01 persen.

Sedangkan jumlah penduduk miskin di NTT mencapai 1.013.500 orang.

"Komposisi distribusi penduduk miskin antara kota dan desa, yakni perkotaan sebanyak 109.400 orang dan pedesaan sebanyak 903.700," kata Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, Minggu.

Jumlah penduduk miskin di NTT, kata Gubernur Lebu Raya, tahun 2008 sebesar 1.098.300 orang atau 25,65 persen mengalami penurunan menjadi 1.013.500 orang atau 23,31 persen pada triwulan I 2009 atau turun sebanyak 85.200 orang atau 2,34 persen.

Penurunan penduduk miskin yang cukup signifikan sebanyak 85.200 orang, kata gubernur, merupakan kontribusi dari penurunan penduduk miskin di pedesaan sebanyak 75.400 orang dan penduduk perkotaan sebanyak 9.900 orang.

Untuk menanggulangi masalah kemiskinan tersebut, kata Lebu Raya, dilaksanakan beberapa program dengan berbagai sumber pembiayaan pembangunan, termasuk program bantuan pemerintah pusat.

Program bantuan pemerintah pusat, yakni program khusus Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dengan alokasi dana sebesar Rp437.225.000, dengan rincian PNPM Mandiri Pedesaan 83,35 persen, PNPM Mandiri Perkotaan 5,56 persen, PNPM Daerah tertinggal dan khusus 4, 23 persen dan PNPM Infrastruktur Perdesaan 6,86 persen.

Selain itu, terdapat Bantuan Luar Negeri (BLN) dan LSM pada 2009 yang merupakan program lanjutan hingga tiga tahun ke depan dengan fokus pembangunan pendidikan dan kesehatan didukung 14 donor dengan jumlah plafon hibah Rp880.738.367.845 dan dana pendamping Rp39.502.000.

Berdasarkan komposisi pembiayaan pembangunan dari berbagai sumber dana menunjukkan adanya keberpihakan pada kepentingan rakyat.

Jika kegiatan yang dilaksanakan tepat sasaran, lokasi serta pelaksanaannya berkualitas dan berfungsi optimal, maka akan menjadi kekuatan dalam mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Mengengah Daerah (RPJMD) NTT.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009