Saya tidak ikut mengambil terumbu karang ke laut, hanya mengambil sisa dari tumpukan kalau tak dibawa pemiliknya
Padang (ANTARA News) - Terumbu karang di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, kian terancam  karena masih digunakan masyarakat setempat untuk alternatif material bahan bangunan rumah.

"Kita akan koordinasikan dengan instansi terkait dan segera menyurati Bupati Mentawai, jika masih berlangsung aktivitas pengambilan terumbu karang di perairan itu," kata Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Sumbar Ir Yosmeri ketika dikonfirmasi di Padang, Senin.

Yosmeri mengatakan, di Mentawai sebenarnya sudah ada Peraturan Daerah yang melarang masyarakat mengambil terumbu karang untuk dijadikan material bahan bangunan.

Warga Desa Taikako, Kecamatan Pagai Utara, Kepulauan Mentawai, Man Yosep (40-an) saat ditemui di Dermaga Taikako, pekan lalu mengatakan, terumbu karang yang ditumpuk di Dermaga itu untuk material alternatif material bangunan.

Batu air untuk material pondasi bahan bangunan sulit didapatkan di Kepulauan Mentawai, karena itu  banyak terumbu karang yang dijadikan alternatif.Jasa bagi para pencari adalah  Rp100 per meter kubik hingga ke tepi pantai.

"Saya tidak ikut mengambil terumbu karang ke laut, hanya mengambil sisa dari tumpukan kalau tak dibawa pemiliknya," katanya sambil  menaikkan karung yang berisi serpihan terumbuk karang ke sepeda motornya.
(KR-SA/M019)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011